MUHAMAD AFIF BAHTIAWAN, 1712143059 (2019) ROKOK ELEKTRIK DALAM PERSPEKTIF PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN DAN HUKUM ISLAM (Studi Komunitas Vapor Tulungagung). [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (586kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (482kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (152kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (207kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (578kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (118kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (227kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (138kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (117kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Muhamad Afif Bahtiawan, NIM 1712143059, “Rokok Elektrik Dalam Perspektif Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 dan Hukum Islam (Studi Komunitas Vapor Tulungagung)”, Jurusan Hukum Keluarga Islam, IAIN Tulungagung, 2018, Pembimbing: Prof. Dr. H. A. Hasyim Nawawie.,M.Si.,M.H.I. Kata Kunci: Rokok Elektrik, Dalam Perspektif Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003, Dalam Perspektif Hukum Islam, Studi Komunitas Vapor Tulungagung. Rokok sudah tidak asing lagi di kehidupan masyarakat. Menggunakan rokok seolah menjadi gaya hidup tersendiri dan banyak digemari kalangan remaja maupun kalangan orang dewasa karena memberi bentuk rasa kepuasan dan untuk mengisi waktu luang dan waktu sibuk. Rokok yang sangat fenomenal saat ini adalah Rokok Elektrik. Rokok elektrik ini merupakan rokok yang modern pengganti rokok tembakau yang membuat para penggunanya menjadi tertarik untuk selalu terus menggunakanya. Rokok elektrik boleh digunaakan asalkan dalam batas normal dan sesuai prosedur penggunaan rokok elektrik yang sudah ada didalam kemasan sewaktu membeli rokok elektrik atau juga bisa disebut vapor. Karena rokok tetaplah rokok yang harus digunakan sesuai batas normal suapaya terhindar dari masalah kesehatan dari dampak rokok tersebut. Hal tersebut sama dengan perspektif Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan, yaitu pengamanan rokok adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka mencegah dan menangani dampak penggunaan rokok baik langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan. Karena apabila berdampak pada masalah kesehatan seperti menimbulkan penyakit baik diri sendiri maupun orang lain maka hukum di islam sendiri rokok menjadi haram hukumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Bagaimana penggunaan rokok elektrik di Komunitas Vapor Tulungagung, (2) Bagaimana rokok elektrik dalam perspektif Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003, (3) Bagaimana fenomena rokok elektrik dalam perspektif hukum islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa metode observasi, metode wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan penelaahan seluruh data yang diperoleh dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, observasi, dan dokumenter yang tersedia kemudian reduksi data lalu yang terakhir penarikan kesimpulan. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa rokok elektrik dalam perspektif Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 dan Hukum Islam (Studi Komunitas Vapor Tulungagung) memaparkan, bahwa rokok elektrik itu tetap xiii sama dengan rokok tembakau sehingga penggunaanya harus sesuai dengan batas normal penggunaan supaya terhindar dari masalah kesehatan. Hal ini sama dengan perspektif peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2003 tentang pengamanan rokok bagi kesehatanmnya. Dan dalam perspektif hukum islam dapat disimpulkan bahwa hukum asli rokok itu adalah makruh sepanjang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Apabila dapat merugikan diri sendiri dan orang lain maka rokok hukumnya menjadi haram.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | 1712143059 MUHAMAD AFIF BAHTIAWAN |
Date Deposited: | 27 Mar 2019 08:11 |
Last Modified: | 27 Mar 2019 08:11 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/10372 |
Actions (login required)
View Item |