PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI DALAM PERSPEKTIF FIQH BI’AH DAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Kasus Gunung Slamet Kabupaten Banyumas Jawa Tengah)

SYAIFUL ARIFIN, 17102153084 (2019) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI DALAM PERSPEKTIF FIQH BI’AH DAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Kasus Gunung Slamet Kabupaten Banyumas Jawa Tengah). [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (576kB) | Preview
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (214kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (149kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (205kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (181kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (199kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (473kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (106kB) | Preview
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (176kB)

Abstract

ABSTRAK Syaiful Arifin, NIM 17102153084, “Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Dalam Perspektif Fiqh Bi‟ah Dan Undang-undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Studi Kasus Di Gunung Slamet Kabupaten Banyumas)” Jurusan Hukum Keluarga Islam, IAIN Tulungagung, 2019, Pembimbing: Dr. Iffatin Nur, M.Ag. Kata Kunci: Pembangkit Listrik, Panas Bumi, Fiqh Bi‟ah, Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kasus pembangkit listrik tenaga panas bumi yang mengakibatkan dampak lingkungan hidup yakni terjadinya kerusakan lingkungan di Gunung Slamet Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Pengambilan sumberdaya alam yang kurang mempertimbangkan pelestarian lingkungan hidup, membuat Gunung Slamet mengalami kerusakan lingkungan. Fokus dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana fenomena pembangkit listrik tenaga panas bumi di Gunung Slamet Banyumas Jawa Tengah? 2) Bagaimana fenomena pembangkit listrik tenaga panas bumi di Gunung Slamet Banyumas Jawa Tengah dalam perspektif fiqh bi‟ah? 3) Bagaimana fenomena pembangkit listrik tenaga panas bumi di Gunung Slamet Banyumas Jawa Tengah dalam perspektif Hukum Konvensional? Kemudian yang menjadi tujuan penelitan ini adalah: 1) Untuk mendeskrisikan fenomena pembangkit listrik tenaga panas bumi di Gunung Slamet Banyumas Jawa Tengah. 2) Untuk mendeskripsikan fenomena pembangkit listrik tenaga panas bumi di Gunung Slamet Banyumas Jawa Tengah dalam perspektif fiqh bi‟ah. 3) Untuk mendeskripsikan fenomena fenomena pembangkit listrik tenaga panas bumi di Gunung Slamet Banyumas Jawa Tengah dalam perspektif hukum konvensional. Metode penelitian yang digunakan peneliti memiliki jenis penelitian yang bersifat kualitatif, dengan melakukan penelitian secara langsung dilapangan (field research), baik melalui wawancara, observasi, dokumentasi serta menggunakan statue approach pendekatan analisis deskriptif guna menggambarkan terkait pembangkit listrik tenaga panas bumi di Gunung Slamet Banyumas Jawa Tengah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Fenomena pembangkit listrik tenaga panas bumi di Gunung Slamet Banyumas Jawa Tengah dengan konservasi sumber daya alam yang berlebihan berdampak buruk pada lingkungan hidup. Sumber daya alam yang terus diambil tanpa mempertimbangkan pelestarian alam sehingga memperburuk ekosistem tumbuhan dan hewan. Terlepas dari itu, juga berdampak pada keadaan lingkungan masyarakat sekitar Gunung Slamet. Mengenai dampak positif dan negatif terkait pembangkit listrik tenaga panas bumi di desa Sambirata: dampak positif: tersalurnya aliran listrik terhadap rumah-rumah warga secara menyeluruh, terbukanya berbagai jenis destinasi wisata. Dampak negatif: warga mengeluh karena sumur yang sering digunakan setiap hari untuk mencuci dan memasak menjadi keruh, lahan pertanian yang sudah kurang subur lagi, sering terjadi tanah longsor bahkan sampai banjir, banyak binatang liar yang turun ke pemukiman warga sehingga merusak tanaman dan pertanian, banyak babi hutan yang merusak tanaman, budidaya ikan yang sering mati, saluran irigasi yangsering tersumbat dengan lumpur yang menumpuk akibat aliran sungai Prukut yang sudah tidak seperti biasanya lagi.2) Fenomena pembangkit listrik tenaga panas bumi di Gunung Slamet Banyumas Jawa Tengah dalam perspektif fiqh bi‟ah adalah tidak mutlak. Apabila antara madharat dan maslahat lebih banyak menimbulkan madharat, maka tidak diperbolehkan. Sebaliknya, apabila maslahat lebih banyak, maka diperbolehkan.3) Fenomena pembangkit listrik tenaga panas bumi di Gunung Slamet Banyumas Jawa Tengah apabila dikaitkan hukum konvensional maka, hal ini sebagai rekomendasi untuk tetap melestarikan sumber daya alam yang ada di Gunung Slamet supaya baku mutu udara, air dan gunung tetap terjaga untuk menjauhkan dari kerusakan lingkungan hidup.

Item Type: Skripsi
Subjects: Hukum > Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: 17102153084 SYAIFUL ARIFIN
Date Deposited: 25 Apr 2019 06:56
Last Modified: 25 Apr 2019 06:56
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/10600

Actions (login required)

View Item View Item