INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA DI KAWASAN GUNUNG BUDHEG TULUNGAGUNG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BUKU SAKU KEANEKARAGAMAN HAYATI

NISAUL KHUSNA NS, 17208153004 (2019) INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA DI KAWASAN GUNUNG BUDHEG TULUNGAGUNG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BUKU SAKU KEANEKARAGAMAN HAYATI. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (358kB) | Preview
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (118kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (323kB)
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (349kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (792kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (106kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (227kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Inventarisasi Jenis Tumbuhan Obat pada Ketinggian yang Berbeda di Kawasan Gunung Budheg Tulungagung sebagai Media Pembelajaran Buku Saku Keanekaragaman Hayati” ini ditulis oleh Nisaul Khusna NS, NIM. 17208153004, pembimbing Dr. Eny Setyowati, S.Pd., M.M. Kata Kunci : Inventarisasi, Tumbuhan, Obat, Buku, Saku Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketergantungan manusia kepada obat kimia yang tinggi, meskipun reaksi yang di timbulkan cepat namun efek sampingnya tinggi. Sementara kelebihan dari penggunaan tumbuhan obat mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Tumbuhan herbal bisa ditemukan tumbuh liar di ladang persawahan, kebun, maupun pinggir jalan sehingga orang bisa mengambilnya secara bebas tanpa harus mengeluarkan biaya. Disamping itu, juga dapat dikembangkan sendiri dirumah. Dalam hal ini peneliti menghubungkan masalah kurangnya pemanfaatan tumbuhan di sekitar untuk dijadikan obat dengan inventarisasi keanekaragaman hayati khususnya tumbuhan yang melimpah di di kawasan hutan Gunung Budheg untuk di susun menjadi media buku saku. Media buku saku tentunya berkaitan dengan materi keanekaragaman hayati khususnya klasifikasi makhluk hidup. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Spesies tumbuhan apa sajakah yang berpotensi sebagai obat di kawasan Gunung Budheg ? (2) Bagaimanakah karakteristik tumbuhan obat yang terdapat di kawasan Gunung Budheg ? (3) Bagaimanakah indeks Keanekaragaman tumbuhan obat yang terdapat di kawasan Gunung Budheg ? (4) Bagaimanakah model buku saku hasil penelitian keanekaragaman tumbuhan obat di kawasan Gunung Budheg sebagai referensi tambahan bidang studi Biologi ? Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan spesies tumbuhan (2) unruk mendeskripsikan karakteristik tumbuhan (3) untuk mendeskripsikan indeks keanekaragaman jenis, kerapan, frekuensi, dominansi tumbuhan obat yang terdapat di kawasan Gunung Budheg (4) untuk mendeksripsikan model buku saku hasil penelitian keanekaragaman tumbuhan obat di kawasan Gunung Budheg sebagai referensi tambahan bidang studi Biologi. Penelitian ini terbagi menjadi dua jenis penenlitian, yang pertama jenis penelitian kualitatif yang dilakukan menggunakan metode metode eksploratif dan metode deskriptif. Penelitian eksploratif adalah suatu metode observasi langsung tempat penelitian dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada kondisi alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci yaitu dengan melakukan jelajah dan pengamatan secara langsung terhadap j enis tanaman di pegunungan. Penelitian kualitatif juga bersifat deskriptif yaitu data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar sehingga tidak menekankan pada angka dan lebih menekankan pada proses daripada produk. Pada penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran mengenai kelimpahan dan keragaman tumbuhan obat di lereng Gunung Budheg dengan cara mengakumulasi data yang diperoleh. Dengan desain penelitian menggunakan metode petak ganda.Petak contoh menggunakan metode petak ganda secara acak dengan ketinggian mulai 100 mdpl, 200 mdpl dan 300 mdpl. Sedangkan yang kedua jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Tumbuhan yang ditemukan pada setiap petak contoh diidentifikasi berdasarkan literatur buku panduan tumbuhan obat dan informasi masyarakat, kemudian dicatat dalam tally sheet, lalu ditabulasikan. Selanjutnya di susun menjadi media buku saku keanekaragaman tumbuhan obat di Gunung Budheg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) spesies tumbuhan obat didapatkan total 17 spesies, Famili dari tumbuhan obat yang ditemukan di Gunung Budheg yaitu 11 famili, yaitu Fabaceae, Phyllanthaceae, Lamiaceae, Basellaceae, Moraceae, Asteraceae, Solanaceae, Loganiaceae, Poaceae, Salicaceae, dan Euphorbiales dan kebanyakan pengolahan tumbuhan sebagai obat dengan cara diseduh dengan persentase 22% (2) kebanyakan tumbuhan yang berpotensi obat tergolong tumbuhan herba dan hidup secara bergerombol. Potensi tumbuhan bisa sebagai pengobatan penyakit ringan seperti demam dan sakit tenggorokan sampai pengobatan penyakit serius seperti radag paru-paru dan malaria. (3) Indeks Nilai Penting pada plot I sebesar 282,98, pada plot 2 sebesar 300, dan plot 3 sebesar 287,7 serta indeks keanekaragamannya adalah yang tertinggi pada plot 2 sebanyak 2,0 kemudian pada plot 1 1,9 dan plot 3 sebanyak 0,027. Dilihat dari nilainya menunjukkan bahwa tumbuhan obat tergolong sedang (4) hasil inventarisasi keanekaragaman tumbuhan potensi obat di Gunung Budheg selanjutnya di susun menjadi buku saku tumbuhan potensi obat. Media buku saku ini telah divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan ahli bahasa dengan kesimpulan media ini layak dipakai dengan sedikit revisi.

Item Type: Skripsi
Subjects: Biologi
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris Biologi
Depositing User: 17208153004 NISAUL KHUSNA NS
Date Deposited: 15 May 2019 02:20
Last Modified: 15 May 2019 02:20
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/11307

Actions (login required)

View Item View Item