SETIYAWAN, 1733143067 (2019) MAKNA KEMATIAN MENURUT LANSIA PENGIKUT THORIQOT QODIRIYAH WA NAQSYABANDIYAH” (Studi Fenomenologi di Desa Podorejo Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung). [ Skripsi ]
Text
cover.pdf Download (872kB) |
||
|
Text
abstrak.pdf Download (284kB) | Preview |
|
|
Text
daftar isi.pdf Download (89kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (591kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (488kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (440kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (870kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (106kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (226kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Setiyawan. 2018. Makna Kematian Menurut Lansia Pengikut Thoriqot Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah (Studi Fenomenologi Di Desa Podorejo Kec. Sumbergempol Kab. Tulungagung). Skripsi, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi, IAIN Tulungagung, Pembimbing, Arman Marwing, S. Psi, M. A Kata Kunci : Makna Kematian, Lansia, Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah(TQN) Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh adanya fenomena lansia yang berupaya mempersiapkan kematian.. Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui tentang lansia yang mengikuti Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah memaknai kematian yang akan dihadapi. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah (1)Untuk mengetahui makna kematian menurut Lansia Pengikut Thoriqot Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah (2)Untuk mengetahui apa saja yang dipersiapkan Lansia Pengikut Thoriqot Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah dalam menghadapi Kematian (3)Untuk mengetahui kondisi psikologis Lansia Pengikut Thoriqot Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah menghadapi Kematian. Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan empat orang lansia berjenis kelamin laki-laki, yaitu empat orang laki-laki yang aktif mengikuti kegiatan amaliyah Thoriqot Qodiriyah wa Naqsyabandiyah. Hasil penelitian menunjukan bahwa lansia pengikut TQN memaknai kematian bukanlah akhir segalanya, dikarenakan setelah kematian masih ada kehidupan berikutnya. Selain itu, mereka berkeyakinan bahwa setelah mati, manusia akan bertemu Tuhannya. Lansia pengikut TQN memiliki beberapa cara dalam mempersiapkan kematian, yaitu dengan mempertebal keimanan kepada Tuhan, memperbanyak dzikir dan mengingat Tuhan, mendekatkan diri kepada Tuhan, mengurangi cinta dunia dengan cara mempelajari tasawuf. Melakukan amaliyah dan ibadah semata-mata sebagai upaya mempertebal rasa iman. Meningkatkan kualitas ibadah dan mencari bekal sebanyak-banyaknya. Sehingga, setiap hari dalam kehidupan manusia adalah persiapan kematian. Lansia pengikut TQN memiliki kondisi psikologis yang beragam. beberapa subjek merasa optimis dan tidak takut menghadapi kematian. Selain itu, ada juga subjek yang masih memiliki rasa takut menghadapi kematian dikarenakan merasa kurang mempunyai bekal yang cukup. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi berupa pemahaman baru tentang makna kematian dan rasa optimis dalam menghadapi kematian yang pasti akan datang.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Tasawuf Psikoterapi |
Depositing User: | 1733143067 SETIYAWAN |
Date Deposited: | 01 Aug 2019 02:50 |
Last Modified: | 01 Aug 2019 02:50 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/12323 |
Actions (login required)
View Item |