anika nur rohmawati, nika (2014) SIKAP PEREMPUAN KORBAN KDRT (Study Kasus Di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar). [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (71kB) | Preview |
|
|
Text
Halaman Persetujuan, dll.pdf Download (926kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (294kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (555kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (207kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (316kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (203kB) | Preview |
|
|
Text
LAMPIRAN2.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Skripsi dengan judul “Sikap Perempuan Korban KDRT (Study Kasus di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar)” ini di tulis oleh Anika Nur Rohmawati dibimbing oleh Ibu Indri Hadisiswati, S.H., M.H. Kata Kunci: Sikap Korban KDRT Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena yang ada bahwasanya kekerasan dalam rumah tangga masih banyak terjadi ditengah masyarakat terutama kekerasan yang menimpa kaum perempuan (istri). Dalam penelitian ini peneliti menghubungkan masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan sikap istri yang memperoleh perlakuan yang tidak baik dari suaminya hingga istri/korban itu tetap mempertahankan keutuhan perkawinannya meskipun dengan berbagai bentuk kekerasan yang dirasakannya. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah: (1) Bagaimanakah sikap istri/perempuan (yang menjadi korban KDRT) terhadap pemukulan yang dilakukan oleh suaminya? (2) Apa yang menjadi faktor/alasan suami sering melakukan tindakan kekerasan terhadap istrinya? (3) Apa yang menjadi alasan istri (korban KDRT) untuk tetap mempertahankan keutuhan perkawinan? Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sikap istri/perempuan yang dipukuli oleh suaminya, untuk mengetahui faktor/alasan suami sering melakukan tindakan kekerasan terhadap istrinya serta untuk mengetahui alasan istri (korban KDRT) untuk tetap mempertahankan keutuhan perkawinan yang penuh dengan kekerasan. Skripsi ini bermanfaat bagi para korban KDRT diharapkan agar lebih terbuka mengenai permasalahan yang ada didalam rumah tangganya kepada orang yang dipercaya atau orang yang dapat memahami serta dapat memberi masukan pada setiap permasalahan yang dihadapi, sehingga korban dapat dengan leluasa untuk mencoba mencurahkan isi hatinya, serta korban dapat sedikit meringankan permasalahan yang sedang dialami. Dan bagi para suami/pelaku tindak KDRT terhadap istrinya diharapkan agar dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang ada didalam rumah tangganya dengan cara berkomunikasi yang baik dengan istri, tanpa adanya sikap emosi/marah. Serta bagi masyarakat/tetangga sekitar diharapkan memberikan bantuan dan perlindungan, serta melaporkan jika melihat ada keluarga yang mengalami KDRT. Karena dalam hal KDRT ini bukan lagi dipandang sebagai masalah keluarga namun merupakan sebuah masalah sosial. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif (deskriptif dan study kasus), Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: wawancara, observasi non-partisipan, dan teknik dokumentasi. Wawancara digunakan untuk menggali dan mengumpulkan xiv data dengan yang menjadi responden adalah para istri yang menjadi korban KDRT oleh suaminya dan juga para suami yang melakukan tindakan KDRT kepada para istrinya. Observasi non-partisipan digunakan untuk melakukan pengamatan terhadap para perempuan/istri korban KDRT selaku subyek yang mendapat perlakuan kekerasan oleh suaminya. Dalam observasi ini, penulis menggunakan teknik terbuka, dimana penulis terbuka diketahui oleh subyek. Sebaliknya, para subyek yang akan diteliti dengan sukarela memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengamati peristiwa yang terjadi. Serta dalam teknik dokumentasi, digunakan dengan cara pengumpulan informasi yang didapatkan dari dokumen, yakni peninggalan tertulis, arsip-arsip yang berupa data-data umum desa Karangbendo, peraturan perundang-undangan, dan lain-lain yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap dari para korban KDRT ini cenderung hanya diam, takut, dan tidak mencoba untuk menceritakan keadaan rumah tangga mereka secara terbuka karena menganggap bahwa permasalahan rumah tangga adalah permasalahan internal dan pihak luar, baik itu orangtua, kerabat, bahkan orang lain tidak perlu mengetahui dan ikut campur, dan kalaupun istri/korban KDRT mau menceritakan keadaan rumah tangganya jika benar-benar sudah tidak tahan dengan perilaku suaminya. Sedangkan pengakuan dari para pelaku kekerasan/suami korban tidak jauh berbeda, yang menjadi alasan utama adalah bahwa istrinya tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai istri dengan baik, baik untuk mengurus urusan rumah tangga maupun anak-anaknya. Karena suami dianggap mempunyai kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya termasuk istri dan anak-anaknya, dan adanya sikap suami yang sering menyalahkan istri, sehingga kalaupun suami itu melakukan tindakan kekerasan terhadap istrinya maka hal itu sah-sah saja. Serta alasan utama mereka untuk tetap bertahan dalam situasi rumah tangga yang penuh dengan kekerasan dan jauh dari rasa aman, tentram, dan nyaman adalah masalah anak-anak mereka.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | anika nur rohmawati |
Date Deposited: | 13 Feb 2015 06:45 |
Last Modified: | 15 Feb 2015 07:11 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/1263 |
Actions (login required)
View Item |