Moh, Sauqul, , Luthfi (2014) AKAL DAN WAHYU IBN RUSYD. [ Skripsi ]
|
Text
BAB I.pdf Download (240kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (253kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (256kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (255kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (255kB) | Preview |
|
|
Text
cover.pdf Download (321kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (210kB) | Preview |
Abstract
Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi karena keingintahuan penulis terhadap pemikiran akal dan wahyu Ibn Rusyd, yang dalam pembahasanya sangat berhubungan dengan agama dan filsafat. Agama dan filsafat yang dari dulu sampai sekarang masih menjadi topik perdebatan para pemikir Muslim, ini dikarenakan banyak penafsiran tentang agama dan filsafat atau akal dan wahyu. Banyak filosof yang memposisikan akal diatas wahyu, dan banyak juga para teolog yang mengkafirkan penggunaan akal untuk menafsirkan wahyu. Disini Ibn Rusyd mencoba mendamaikan antara keduanya. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) bagaimana pendapat para Teolog tentang akal dan wahyu (2) bagaimana pendapat para filosof tentang akal dan wahyu (3) bagaiman pemikiran Ibn Rusyd tentang akal dan wahyu. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemikiran para teolog, filosof dan Ibn Rusyd tentang akal dan wahyu. Dalam penelitian ini digunakan metode teknik pengumpulan data, sumber data dan analisis data. Tekhnik pengumpulan data menggunakan studi dokumenter, memanfaatkan bahan-bahan primer dan skunder. Sumber data terdiri dari buku-buku primer dan skunder. Analisis data menggunakan (Qualitative Content Analysis). Untuk memahami makna, signifikansi dan relefansi teks terjemahan atau dokumen tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa akal dan wahyu menurut para teolog, dalam penulisan skrispsi ini penulis mengambil dua alairan teologi yaitu Mu’tazilah dan Asy’ariyah, Mu’tazilah yang lebih mengedapankan akal untuk mencari kebenaran sedangkan Asy’ariyah lebih mengedanpakan wahyu dari pada akal. Sedangkan para filosof hampir sama pemikiranya dengan Ibn Rusyd yaitu mencoba mensejajarkan atau mendamaikan antara akal dan wahyu, karena menurut para filosof seperti al-Kindi, Ibn Sina, al-Farabi dan Ibn Thufayl, akal dan wahyu itu tidak bertentangan karena menurut mereka akal dan wahyu samasama mencari kebenaran, karena kebenenaran tidak mungkin bertentangan dengan kebenaran. Ibn Rusyd mencoba mendamaikan agama dan filsafat atau akal dan wahyu dengan metode Ittisal atau hubungan. Menurud Ibn Rusyd akal dan wahyu itu tidak bertentangan, karena sama-sama mencari kebenaran, mana mungkin kebenaran bertentangan dengan kebenaran.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Filosofi |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Tasawuf Psikoterapi |
Depositing User: | Endang Rifngati S.Sos |
Date Deposited: | 24 Feb 2015 03:54 |
Last Modified: | 24 Feb 2015 03:54 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/1287 |
Actions (login required)
View Item |