Luviyandari, Ayus (2014) Analisis Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas X-A Madrasah Aliyah Unggulan Bandung Tulungagung. [ Skripsi ]
|
Text
Bagian Awal.pdf Download (810kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (80kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (158kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (98kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (21MB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (20kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (22kB) | Preview |
Abstract
Kata Kunci: Proses Berpikir Kreatif, Menyelesaikan Soal. Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah. Pemecahan masalah mengacu pada fungsi otak anak untuk mengembangkan daya pikir secara kreatif. Pemecahan masalah dengan beraneka ragam penyelesaian termasuk berpikir kreatif. Berpikir kreatif merupakan suatu rangkaian tindakan yang dilakukan orang menggunakan akal budinya untuk menciptakan buah pikiran baru dan kumpulan ingatan yang berisi berbagai ide, keterangan, konsep, pengalaman dan pengetahuan. Adapun tahapan proses berpikir kreatif menurut Wallas meliputi: (1) persiapan, (2) inkubasi, (3) iluminasi, (4) verifikasi. Fokus penelitian: 1. Bagaimana proses berpikir kreatif siswa pada tahap persiapan dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel. (2) Bagaimana proses berpikir kreatif siswa pada tahap inkubasi dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel. (3) Bagaimana proses berpikir kreatif siswa pada tahap iluminasi dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel. (4) Bagaimana proses berpikir kreatif siswa pada tahap verifikasi dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel. Adapun dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan adalah data tertulis dari hasil pekerjaan siswa dan data hasil wawancara dengan siswa. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data serta pengecekan keabsahan data melalui ketekunan peneliti, triangulasi dan pengecekan sejawat. Berdasarkan Hasil penelitian diketahui: (1) Tahap persiapan siswa yang kreatif mampu memahami informasi yang terdapat dalam masalah dan mampu menyampaikan informasi dengan bahasanya sendiri, mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan dalam masalah, serta sudah pernah mengetahui masalah seperti ini. Untuk siswa yang cukup kreatif menunjukkan proses yang sama pada tahap persiapan dengan siswa yang kreatif. Sedangkan untuk siswa kurang kreatif hampir sama dengan siswa yang kreatif dan cukup kreatif hanya saja siswa kurang kreatif mampu memahami informasi yang terdapat dalam masalah tetapi tidak mampu menyampaikan informasi menggunakn bahasanya sendiri. (2) Tahap inkubasi siswa kreatif mencoba mengingat materi SPLDV yang telah lalu. Siswa melakukan aktivitas merenung ketika mengalami kesulitan dengan memainkan bolpoinnya dan mencoret-coret pada selembar kertas. Untuk siswa yang cukup kreatif siswa merenung dengan menggaruk-garuk kerudung dan mencoba mengingat materi SPLDV yang telah lalu. Sedangkan untuk siswa yang kurang kreatif pada tahap ini hanya diam dan mengingat materi SPLDV yang telah lalu. (3) Tahap iluminasi siswa kreatif menyelesaikan masalah menggunakan cara eliminasi, dan mencoba menyelesaikan masalah dengan cara lain yaitu cara campuran (eliminasi-subtitusi). Dan untuk siswa yang cukup kreatif menyelesaikan masalah menggunakan cara eliminasi dan mencoba menyelesaikan masalah dengan cara lain yaitu cara (subtitusi dan grafik). Sedangkan siswa kurang kreatif siswa menyelesaikan masalah menggunakan cara eliminasi tetapi tidak mencoba menyelesaikan masalah dengan cara lain. (4) Tahap verifikasi siswa kreatif mampu menyelesaikan masalah dengan benar menggunakan cara eliminasi, siswa juga mampu menyelesaikan masalah dengan benar menggunakan cara campuran (eliminasi-subtitusi), siswa juga memperoleh hasil yang sama dalam menyelesaikan masalah SPLDV antara menggunakan cara eliminasi dan cara campuran (eliminasi-subtitusi) jadi siswa yakin dengan hasil jawabannya. Dan untuk siswa cukup kreatif hampir sama dengan siswa yang kreatif tetapi siswa ini mampu menyelesaikan masalah dengan benar menggunakan cara eliminasi, tetapi siswa ini salah dalam menyelesaikan masalah dengan cara lain (subtitusi dan grafik). Sedangkan untuk siswa yang kurang kreatif hanya mampu menyelesaikan masalah dengan benar menggunakan cara eliminasi dan tidak bisa menyelesaikan masalah dengan cara lain.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Matematika |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris Matematika |
Depositing User: | Endang Rifngati S.Sos |
Date Deposited: | 26 Sep 2014 08:55 |
Last Modified: | 26 Sep 2014 08:55 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/13 |
Actions (login required)
View Item |