Fita Luthfi, Mayasari, (2010) Kerjasama Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dan Orang Tua dalam menanggulangi kebebasan seksual dikalangan siswa (Studi Kasus Di SMPN 1 Ngunut Tulungagung), Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Tulungagung. [ Skripsi ]
Text
ABSTRAK.doc Download (27kB) |
|
Text
BAB I FITA.doc Download (43kB) |
|
Text
BAB II sing new tenan.doc Download (281kB) |
|
Text
BAB III FITA BARU.doc Download (59kB) |
|
Text
BAB IV fita.doc Download (184kB) |
|
Text
BAB V.doc Download (31kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.doc Download (34kB) |
Abstract
Kata-kata kunci: kerjasama guru BK, orang tua, penanggulangan kebebasan seks Penelitian dalam skripsi ini dilatar Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini kenakalan remaja semakin menarik perhatian. Salah satu perilaku yang cukup memprihatinkan semua pihak adalah kebebasan seksual yang dilakukan kawula muda dengan segala dampak negatifnya sehingga menanggulangi taraf ketentraman dan kebahagiaan hidup bermasyarakat. Yang mana kebebasan seksual bukan harus berarti bebas dalam hal melakukan hubungan seksual. Akan tetapi hal-hal yang terkait atau dapat menyebabkan terjadinya praktek hubungan seks seperti melihat VCD, Film biru, majalah tabloid porno pergaulan bebas, serta hal-hal yang dilakukan siswa. Fokus penelitian dalam penulisan skripsi adalah: 1) Bagaimana Pendekatan yang dilakukan guru BK dan orang tua dalam menanggulangi kebebasan seksual di kalangan siswa di SMPN 1 Ngunut Tulungagung? 2) Bagaimana Pola Kerjasama yang guru BK dan orang tua dalam menanggulangi kebebasan seksual di kalangan siswa di SMPN 1 Ngunut Tulungagung? 3) Bagaimana Kendala yang dihadapi guru BK dan orang tua menanggulangi kebebasan seksual di kalangan siswa di SMPN 1 Ngunut Tulungagung? 4) Bagaimana pemecahan masalah menanggulangi kebebasan seksual di kalangan siswa di SMPN 1 Ngunut Tulungagung? Penelitian ini berdasarkan lokasi sumber datanya termasuk kategori penelitian lapangan, dan ditinjau dari segi sifat-sifat data termasuk dalam penelitian kualitatif, berdasarkan pembahasannya termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisa data dilakukan mulai dari reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data dilakukan perpanjangan kehadiran, triangulasi, pembahasan teman sejawat dan klarifikasi dengan informan. Pembahasan hasil penelitian, bahwa pendekatan kepala sekolah atau guru BK dengan orang tua dalam menanggulangai kebebasan seksual di kalangan siswa SMPN 1 Ngunut Tulungagung adalah dengan melakukan pendekatan yang sesuai dengan pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh para ahli yaitu melalui pendekatan krisis, pendekatan remedial, pendekatan preventif disesuaikan dengan kondisi siswa yang mengalami permasalahan. Dengan demikian kerjasama guru BK dan orang tua sangat diperlukan agar tidak terjadi pergaulan bebas karena kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Kendala yang dihadapi dalam menanggulangi kebebasan seksual di kalangan diswa adalah: 1) terbatasnya dana yang tersedia untuk mengikuti sejumlah diklat, penataran, seminar atau pelatihan dalam penanggulangi kebebasan seksual siswa yang diadakan oleh orang tua siswa, guru BK dan siswa tersebut. 2) Pemerintah belum mengesahkan pendidikan seks di kalangan siswa, karena faktor umur, usia, walau pada kenyataannya siswa zaman sekarang dan masa dulu berbeda dalam menerima teknologi. 3) Kurang adanya perhatian dari orang tua, maupun guru BK sebelumnya berkaitan dengan kebebasan seksual alias merebaknya video porno di pasaran Pemecahan masalah dalam menanggulangi kebebasan seksual di kalangan siswa SMPN 1 Ngunut Tulungagung adalah 1) Mengadakan pemeriksaan yang tiba-tiba kepada siswa, sehingga siswa tidak sempat menghapus video yang ada di HP sehingga guru BK mengetahui siswa yang bermasalah dan yang tidak. 2) Dalam mengatasi masalah tersebut pihak sekolah menyelenggarakan pertemuan dengan orang tua bahkan siswa membahas masalah menanggulangi kebebasan seksual yang diselenggarakan oleh kepala sekolah dan guru BK, 3) Dalam mengatasi belum adanya kegiatan pendidikan berupa seminar, yang membahas masalah pendidikan seks yaitu a) organ reproduksi, b) identifikasi baligh, c) kesehatan seksual dalam Islam, d) penyimpangan seks, e) dampak menyimpangan seksual, f) kehamilan, g) persalinan, h) nifas, i) bersuci, j) yang merangsang, k) ketimpangan dalam reproduksi, dan l) pernikahan”.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan Islàm |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Endang Rifngati S.Sos |
Date Deposited: | 13 Apr 2015 08:34 |
Last Modified: | 13 Apr 2015 08:34 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/1471 |
Actions (login required)
View Item |