AJAR, SHIDIQ (2014) PERHITUNGAN MATEMATIS UMTUK PENAGGALAN BULAN JAWA DAN SIKLUS MUSIM DI WILAYAH KARISEDENAN KECAMATAN PULE. [ Skripsi ]
|
Text
AJAR SHIDIQ (3214083002).pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi persaingan semakin ketat. Oleh karena itu, diperlukan tenaga-tenaga ahli yang mampu bersaing, yang dapat dihasilkan lewat pendidikan. Dengan pendidikan ini pula diharapkan mampu menemukan dan memunculkan gagasan-gagasan baru guna menghadapi perkembangan jaman. Seperti yang tercantum dalam pasal 1 Undang-undang no. 2 tahun 1989, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran dan latihan bagi peranaannya dimasa yang akan datang . Seiring dengan perkembangan jaman itulah maka dunia pendidikan perlu dikembangkan juga, dalam hal ini menyangkut penelitian lebih lanjut terhadap ilmu-ilmu yang sudah ada, masihkah ilmu itu layak dipakai atau perlu penyesuaian lebih lanjut dengan agar sesuai dengan jaman sekarang. Masalah perkembangan ilmu memang sudah pasti terjadi, tetapi bolehlah kalau kita sekali lagi menengok warisan ilmu dari nenek moyang kita. Saat ini mungkin telah berkembang tentang ilmu yang bisa meramalkan cuaca dan masa bertanam bagi para petani, tetapi ternyata tidak jauh beda dengan penaggalan musim jawa kuno. Cuaca dan iklim adalah proses dan fenomena di atmosfer yang merupakan salah satu faktor terpenting dan berpengaruh terhadap berbagai aktifitas kehidupan. Perhatian terhadap pentingnya informasi cuaca dan iklim baru muncul setelah terjadi berbagai bencana alam seperti banjir dan kemarau panjang, kebakaran hutan dan polusi asap yang pada tahun – tahun belakangan ini semakin sering terjadi. Petani seringkali menderita kerugian akibat gagal panen karena kekeringan ataupun kebanjiran. Fenomena alam imi sulit untuk dikendalikan dan dimodifikasi, kecuali dalam skala kecil. Agar fenomena iklim dapat dioptimalkan maka informasi tentang kondisi iklim terutama peluang kejadian iklim ekstrim (kemarau panjang dan kebanjiran) dan peramalan (prediksi) kondisi iklim yang akan datang perlu diketahui sedini mungkin. Upaya ini bertujuan untuk menghindari atau meminimalisasi dampak yang ditimbulkan adanya iklim ekstrim tersebut. Kegiatan peramalan cuaca dan iklim sudah ada sejak kerajaan Hindu, khususnya di Pulau Jawa yaitu berupa “pranata mangsa”, yang seringkali disebut prakiraan tradisional. Petani menggunakan tanda-tanda fenomena alam atau yang seringkali disebut gejala-gejala alam dalam memprakirakan kapan musim hujan mulai, kapan musim hujan berhenti. Kemarau panjang pun dapat diketahui dengan indikator pranata mangsa . Pranata mangsa merupakan cara tradisional masyarakat Jawa dalam memprediksi cuaca dan iklim sudah ada sejak dulu, yang berdasar pada kejadian-kejadian alam, sehingga pengguna cara ini harus “ingat” ( dalam bahasa Jawa: titen), kapan harus menanam dan memanen. Tingkat akurasi prediksi tradisional saat ini seringkali bias, seiring dengan hilangnya beberapa indikator alam akibat kerusakan alam. Dari pemaparan di atas peneliti merasa pasti ada penjelasan logis berkenaan dengan pembagian musim pada pranata mangsa dan berkaitan erat dengan sudut yang terbentuk antara matahari dan pulau jawa pada umumnya dan khususnya di wilayah Karisedenan Kediri, oleh karena itu peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul “Perhitungan matematis umtuk penaggalan bulan jawa dan siklus musim di wilayah Kecamatan Pule”
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Matematika |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris Matematika |
Depositing User: | AJAR AS SHIDIQ |
Date Deposited: | 20 Apr 2015 03:46 |
Last Modified: | 20 Apr 2015 03:46 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/1476 |
Actions (login required)
View Item |