Dialektika Langit dan Bumi: Mengkaji Historisitas al-Qur`an melalui Studi Ayat-Ayat Makki-Madani dan Asbab al-Nuzul

Abad Badruzaman, 197308042000121002 (2018) Dialektika Langit dan Bumi: Mengkaji Historisitas al-Qur`an melalui Studi Ayat-Ayat Makki-Madani dan Asbab al-Nuzul. Ulumul Qur`an, 1 (1). PT. Mizan Pustaka, Bandung. ISBN 978-602-441-080-3

[img] Other (Dialektika Langit dan Bumi: Mengkaji Historisitas al-Qur`an melalui Studi Ayat-Ayat Makki-Madani dan Asbab al-Nuzul)
SearchBuku_searchCat=ISBN&searchTxt=978-602-441-080-3 - Published Version
Restricted to Registered users only until 4 August 2045.

Download (22kB)
Official URL: https://isbn.perpusnas.go.id/Account/SearchBuku?se...

Abstract

Buku ini mencoba memperluas cakupan makna dua dari beberapa topik bahasan dalam Ulumul Qur`an, yaitu Makiyyah-Madaniyyah dan Asbâb al-Nuzûl. Dua topik ini dipilih karena dalam hemat penulis keduanya paling mungkin untuk dilakukan dua hal terhadapnya: Pertama, revitalisasi dan perluasan jangkauan makna, dan kedua, pengembangan wawasan dan pengayaan makna terhadap ayat atau surah makiyyah dan madaniyyah serta ayat atau surah yang memiliki sabab al-nuzûl dalam konteks kekinian dengan berpedoman pada makna awal makiyyah-madaniyyah dan asbâb al-nuzûl yang telah direvitalisasi maknanya. Pada tingkatan pertama, rumusan klasik tentang makiyyah-madaniyyah dan asbâb al-nuzûl akan dimunculkan kembali dalam rangka mempertegas betapa ulama-ulama terdahulu memiliki perhatian sedemikian besar terhadap al-Qur`an. Di antara wujud perhatian mereka terhadap al-Qur`an adalah bahwa mereka melakukan penelusuran kesejarahan terhadap ayat demi ayat, surah demi surah al-Qur`an. Hal itu, terlepas dari tujuan awal mereka, memberi pelajaran penting bagi kita yang hidup jauh beberapa generasi setelah mereka. Yaitu bahwa al-Qur`an dapat, bahkan harus, didekati dengan pendekatan kesejarahan. Harus ada kesadaran historis saat menelaah dan mengkaji al-Qur`an. Pengkajian dengan pendekatan kesejarahan menjadikan al-Qur`an terasa “lebih hidup”, dialogis dan membumi. Seakan ia hadir di sini, dekat dengan pembaca, menyapa mereka, mendengar mereka dan memang hadir untuk mereka. Sedang pada tingkatan kedua, beberapa surah makiyyah dan surah madaniyyah serta beberapa surah yang memiliki sabab al-nuzûl akan ditampilkan, dibahas sedemikian rupa, lalu sedapat mungkin dikontekstualisasi sehingga benang-benang makna dari surah-surah itu terus memanjang dan tidak terputus, meski waktu berganti dan tempat berlainan. Kontinuitas makna harus dijaga supaya tidak muncul kesan bahwa al-Qur`an ketinggalan zaman. Memang al-Qur`an turun di tanah Arab, tapi pesan-moral yang ingin disampaikannya bersifat universal. Memang al-Qur`an turun 14 abad yang lalu, tapi tuntunan dan bimbingannya harus terus berlaku hingga kapan pun. Bukankah al-Qur`an adalah Kitab terakhir? Bukankah risalah Muhammad adalah risalah penutup? Bukankah Islam rahmat bagi semesta? Jika demikian maka al-Qur`an sebagai Kitab Suci pengusung risalah Islam yang diemban oleh Muhammad Saw. haruslah tahan terhadap perubahan zaman, harus dapat menjawab dinamika yang terus berkembang kapan dan di mana pun. Dalam keyakinan penulis, revitalisasi dan perluasan wawasan konsep makiyyah-madaniyyah dan asbâb al-nuzûl dapat memenuhi tuntutan-tuntutan itu.

Item Type: Book
Subjects: Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: Dr Abad Badruzaman
Date Deposited: 06 Jun 2020 12:37
Last Modified: 06 Jun 2020 12:37
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/15129

Actions (login required)

View Item View Item