CHUSNUL CHOTIMAH, 197512112002122001 (2019) Peer Review Buku Blue Ocean. Akademia Pustaka, Tulungagung.
|
Text
Peer review buku Blue Ocean.pdf Download (763kB) | Preview |
Abstract
Posisi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) saat ini semakin merangkak naik pada posisi yang berdampingan dengan Perguruan Tinggi Umum. Fenomena ini mulai bergeliat manakala presiden Jokowi menggabungkan nomenklatur Kementerian Riset dan Teknologi menjadi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada tahun 2014, yang berkonsekuensi pada penggabungan urusan pendidikan tinggi baik perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama (PP No. 13 tahun 2015). Konsekuensi dari integrasi-interkoneksi keilmuan tersebut mendorong perubahan status PTKI dari Sekolah Tinggi menjadi Institut, dan dari Institut menjadi Universitas. Dengan adanya perubahan status tersebut menjadikan PTKI memiliki peluang untuk membuka jurusan maupun program studi baru. Perkembangan IAIN Tulungagung sejak berubah status menjadi institut tergolong pesat, terbukti dengan: 1) Pembukaan fakultas baru, yang semula 3 fakultas menjadi 4 fakultas; 2)Peningkatan jumlah mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang semula 3000 an di tahun 2014, sekarang menjadi 15.663 mahasiswa; 3)Pembangunan sarana prasarana,penambahan sarana prasarana yang semula terdapat 4 titik gedung baik perkuliahan maupun rektorat sekarang bertambah lagi 2 titik gedung perkuliahan dengan kapasitas masing-masing gedung 60 lokal perkuliahan dan auditorium yang mampu menampung hingga 1000 mahasiswa; 4) Penguatan akademik, IAIN Tulungagung meningkatkan mutu kualitas pembelajaran (terbukti dengan akreditasi B tingkat institut dan A tingkat jurusan),bertambahnya jumlah doktor dan dosen tetap sebagai penguatan SDM, peningkatan kualitas penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; 5) Penciptaan Branding kampus IAIN Tulungagung sebagai Kampus Dakwah dan Peradaban merupakan branding tersendiri yang menjadi differensiasi IAIN Tulungagung dengan kampus lainnya. Kelima hal tersebut di atas menunjukkan bahwa IAIN Tulungagung mengalami perkembangan pesat, dimana salah satu faktor pendukungnya adalah karena strategi Humas. Strategi pengembangan lembaga oleh humas IAIN Tulungagung tersebut merupakan strategi yang membangun dan membuka peluang-peluang baru, membangun pangsa pasar baru, bukannya bersaing dengan pangsa pasar yang telah ada, yang disebut dengan strategi blue ocean. Lebih lanjut strategi blue ocean itu sendiri menurut Kim adalah strategi yang menantang lembaga untuk keluar dari samudra merah persaingan berdarah dengan cara menciptakan ruang pasar yang belum ada pesaingnya, sehingga kata kompetisi pun menjadi tidak relevan. Poin yang digarisbawahi dalam strategi blueocean tersebut adalah inovasi nilai sebagai dasar pijakan. Dan hal ini telah dilakukan oleh humas IAIN tulungagung, yang mana konsep nilai integrasiinterkonesi keilmuan untuk membangun kampus IAIN sebagai kampus dakwah dan peradaban merupakan pijakan strategi blue ocean.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | Pendidikan Islam |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Manajemen Pendidikan Islam |
Depositing User: | Dr., M.Ag 197512112002122001 CHUSNUL CHOTIMAH |
Date Deposited: | 25 Jun 2020 17:46 |
Last Modified: | 25 Jun 2020 17:46 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/15568 |
Actions (login required)
View Item |