MUHAMAD ABDUL MU’IZ NAWAWI, 17101163031 (2020) TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PEMBEDAAN UPAH BURUH TANI JAGUNG ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (Studi Kasus Di Dusun Kedungboto Desa Ngepung Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk). [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (329kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (95kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (272kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (559kB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Download (219kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Download (232kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (409kB) | Preview |
|
|
Text
BAB VI.pdf Download (253kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (252kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Skripsi dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Tentang Pembedaan Upah Buruh Tani Jagung Antara Laki-Laki Dan Perempuan” ini ditulis oleh Muhamad Abdul Mu‟iz Nawawi, NIM 17101163031, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, pembimbing Indri Hadisiswati, S.H., M.H. Kata Kunci: Hukum Islam, pembedaan, upah, buruh. Sewa menyewa tenaga manusia merupakan salah satu bagian dari hukum mu‟amalah. Sebagai contoh sewa tenaga buruh tani di Dusun Kedungboto Desa Ngepung Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk yang sudah ada dimasyarakat sejak dahulu dan masih digunakan hingga saat ini dengan kompensasi buruh mendapatkan upah atas jasa yang diberikan. Namun, faktor keadilan yang dirasa “kian menjauh” dari pihak buruh dan cenderung hanya berpihak pada para majikan, khususnya saat penentuan sistem upah dan faktor ketidakadilan dalam penentuan mekanisme system pengupahan buruh tani laki laki dan perempuan. Rumusan masalah dalam penelitian ini: 1) Faktor apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan sistem penetapan upah bagi buruh tani antara laki-laki dan perempuan?; 2) Bagaimana tinjauan hukum islam tentang pembedaan upah antara laki-laki dan perempuan?. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor pembedaan upah sistem upah buruh tani antara laki-laki dan perempuan dan untuk mengetahui tinjauan hukum islam tentang pembedaan upah antara buruh laki-laki dan perempuan di Dusun Kedungboto Desa Ngepung Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk. Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), yang bersifat deskriptif analisis diperkaya dengan data kepustakaan. Sumber yang digunakan adalah data primer dan data data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara (interview), observasi partisipatif, dokumentasi. Pengolahan data dilakukan melalui pemeriksaan data (editing), sistemasi data (systematizing). Analisis datanya menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1) Tinjauan hukum islam terhadap sistem pembedaan upah buruh tani antara laki laki dan perempuan di Dusun Kedungboto Desa Ngpung Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk diperbolehkan menurut hukum islam, jika mu‟jir memberikan pembedaan upah antara buruh tani laki-laki dan perempuan atas dasar bahwa buruh tani perempuan sering terlambat, laki-laki lebih besar tanggungjawabnya untuk mencari nafkah, mayoritas laki-laki dalam mengerjakan pekerjaanya lebih cepat. 2) Apabila mu‟ajir memberikan pembedaan upah antara buruh tani laki-laki dan perempuan atas dasar mengikuti adat istiadat („urf) yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat setempat tanpa mempertimbangkan faktor-faktor di atas, padahal jenis pekerjaan dan beban kerjanya sama. Maka dalam hukum islam tidakdiperbolehkan, karena Al-qur‟an tidak mengenal pembedaan antara laki-laki dan perempuan.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Ekonomi Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | 17101163031 MUHAMAD ABDUL MU’IZ NAWAWI |
Date Deposited: | 29 Jan 2021 04:29 |
Last Modified: | 28 Apr 2021 03:27 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/18056 |
Actions (login required)
View Item |