ANALISA PENANGGULANGAN PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL ILEGAL (STUDI KASUS DI DESA BESOLE KECAMATAN BESUKI KABUPATEN TULUNGAGUNG)

LITA AULIA TRIANASARI, 17104163072 (2021) ANALISA PENANGGULANGAN PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL ILEGAL (STUDI KASUS DI DESA BESOLE KECAMATAN BESUKI KABUPATEN TULUNGAGUNG). [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (616kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (159kB) | Preview
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (39kB)
	Text BAB I.pdf Download (208kB)
Preview	Text BAB II.pdf Download (438kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (134kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (272kB) | Preview
Preview	Text BAB V.pdf Download (281kB) | Preview
Preview	Text BAB VI.pdf Download (69kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (185kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyak penjualan minuman beralkohol ilegal yang tidak mempunyai perizinan SIUP-MB di Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung dan menjual minuman beralkohol secara sembunyi-sembunyi yang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, terutama bagi kalangan remaja dan atau pelajar. Fokus dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana upaya penegak hukum dalam penanggulangan penjualan minuman beralkohol illegal di Desa Besole, lalu dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimana penanggulangan penjualan minuman beralkohol di Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung? 2) Bagaimana penjualan minuman beralkohol ilegal di Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung dalam perspektif hukum positif? 3) Bagaimana penjualan minuman beralkohol ilegal di Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung dalam perspektif hukum Islam?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan penanggulangan penjualan minuman beralkohol di Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung, 2) Untuk menganalisis penjualan minuman beralkohol ilegal di Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung dalam perspektif hukum positif, 3) Untuk menganalisis penjualan minuman beralkohol ilegal di Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung dalam perspektif hukum Islam. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif dengan menggunakan metode Yuridis Empiris. Sumber data yang digunakan di dalam penelitian ini diambil dari Sumber data primer dan Sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, dimana dalam model ini terdapat tiga komponen analisis yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan kehadiran dan triangulasi. Hasil penelitian ini adalah: 1) Penanggulangan terhadap penjualan minuman beralkohol di Desa Besole Kecamatan Besuki sudah dilakukan namun belum efektif karena masih ada warung dan/atau toko pengecer yang masih menjual minuman beralkohol tanpa memiliki izin penjualan minuman beralkohol (SIUP-MB). Aparat penegak hukum juga melakukan pengawasan baik intern maupun ekstern guna untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau penyelewengan terhadap peredaran minuman beralkohol. Adapun kendala yang menghambat upaya penanggulangan antara lain: Semakin cerdiknya pihak-pihak yang menjualbelikan atau memproduksi minuman beralkohol dengan mengelabuhi pihak kepolisian, Kadang kala ada juga masyarakat yang melindungi si penjual walaupun dia sudah terbukti mempunyai atau menyimpan barang dirumahnya, koordinasi aparat penegak hukum yang belum terjalin dan berlangsung secara optimal, kendala yang dihadapi selanjutya adalah mengenai terbatasnya fasilitas yang tersedia, peraturan daerah tersebut belum mengatur persoalan sanksi atau ancaman yang memadai, sehingga sanksi yang ada dalam peraturan daerah tersebut terkesan kurang tegas dan belum memberikan efek jera. 2) Dalam pelaksanaan perdagangan minuman beralkohol ini pun ditetapkan bahwa Pemerintah dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pengendalian dan Pengawasan Peredaran Minuman Beralkohol di Kabupaten Tulungagung melarang mengedarkan dan atau menjual minuman alkohol ditempat umum, dan berdekatan dengan tempat peribadatan, sekolah, rumah sakit dan lain-lain kecuali di hotel, bar, pub, dan restoran dengan demikian keberadaan minuman beralkohol tidak disalah gunakan oleh masyarakat sehingga ketertiban dimasyarakat tetap terjaga. Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan pengedaran dan/atau penjualan minuman beralkohol golongan B dan/atau golongan C wajib memiliki SIUP-MB. Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha pengedaran dan/atau penjualan minuman beralkohol golongan A wajib memiliki SIUP. Mesti sudah diketahui akan dampak negatif dari minuman beralkohol tersebut masih banyak pihak yang menjual minuman tersebut dan sanksi dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pengendalian dan Pengawasan Peredaran Minuman Beralkohol di Kabupaten Tulungagung dirasa kurang memberi efek jera. 3) Dalam penanggulangan terhadap minuman beralkohol yang dilakukan oleh aparat penegak hukum sudah sesuai dengan kaidah hukum islam namun masih kurang efektif karena masih saja masyarakat tidak mau menaati peraturan daerah yang ada. Sudah dijelaskan bahwa khamar adalah induk keburukan (ummul khobaaits) yang mengakibatkan seseorang berbuat kejahatan dan kerusakan dalam masyarakat. Minuman khamar diharamkan atas dasar ayat Al-qur’an dan hadist. Sesuai dengan kaidah fiqih saad dzariah yaitu tindakan pencegahan yang menyebabkan ketergantungan dan bisa memabukkan sehingga lebih baik untuk menghindari mudharatnya karena dari segi manfaatnya tidak ada. Muhtasib/aparat penegak hukum yang memiliki kewajiban untuk mengatur ketertiban umum, mencegah terjadinya pelanggaran hak-hak tetangga, mengawasi berlaku tidaknya undang-undang di masyarakat dan tugas utama lembaga tersebut adalah mengajak umat berbuat baik dan mencegah umat melakukan perbuatan munkar.

Actions (login required)

View Item