ADDIN HILMANSAH PUTRA ANGGARA, 17303153035 (2021) MAKNA TAUHID: SEBUAH KAJIAN FENOMENOLOGIS PADA PENGAMAL NGLEMES DAN ORA NGGANCENG. [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (730kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (613kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (155kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (484kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Download (647kB) |
||
Text
BAB III.pdf Download (214kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Download (733kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (412kB) | Preview |
|
|
Text
BAB VI.pdf Download (162kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (381kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Addin Hilmansah Putra Anggara, 2021, “Makna Tauhid : Sebuah Kajian Fenomenologis Pada Pengamal Nglemes dan Ora Ngganceng”, Skripsi Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, IAIN Tulungagung, Dr. Mulia Ardi, M.Phil. Kata Kunci : Tauhid, Zikir, Ketenangan, Nglemes, Ora Ngganceng Setiap manusia memiliki prinsip yang berbeda dalam hidupnya. Prinsip yang dipegang akan mempengaruhi perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari. Setiap aspek dalam kehidupan manusia memiliki prinsip tersendiri, termasuk dalam beragama. Prinsip dalam agama Islam yang paling penting adalah prinsip keyakinan atau yang disebut sebagai tauhid. Tauhid memiliki makna yang luas, sehingga pada penerapannya muncul berbagai ajaran yang unik, seperti ajaran nglemes dan ora ngganceng pada kelompok Markas. Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana makna nglemes dan ora ngganceng pada anggota Markas, serta bagaimana makna prinsip tauhid yang ditransformasikan melalui ajaran tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Penggalian data dilakukan di dusun Dalang, desa Singgit kecamatan Bandung, kabupaten Tulungagung, kepada tiga orang partisipan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Partisipan dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut : 1) anggota aktif Markas, 2) telah bergabung dengan Markas minimal kurang lebih satu tahun. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis PFD (Penelitian Fenomenologis Deskriptif). Hasil analisis data kemudian dideskripsikan dan peneliti mencari esensi dari pengalaman partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang partisipan bergabung dengan Markas karena memiliki permasalahan dalam hidup yang kemudian membawa partisipan untuk mencari solusi di Markas. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, peneliti menemukan makna ajaran nglemes dan ora ngganceng sebagai berikut : 1) nglemes dan ora ngganceng adalah suatu metode untuk meraih ketenangan jiwa, 2) nglemes pada awalnya diajarkan oleh Guru sebagai metode psikoterapi terhadap pasien yang datang ke Markas, 3) di dalam nglemes metode yang digunakan adalah zikir bathin dengan sikap yang rileks atau seolah tidak berdaya dengan tujuan untuk mengurangi tegangan psikis dan melatih rasa ikhlas dan tunduk, 4) nglemes dan ora ngganceng pada dasarnya adalah untuk melatih hati agar senantiasa terkait dengan Tuhan, dengan kata lain melatih pengamal untuk bertauhid. Sedangkan makna tauhid bagi partisipan adalah mengesakan Allah dengan pendekatan hati dan rasa. Tauhid bagi partisipan bermakna keyakinan yang ada dalam hati
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Psikologi Agama > Tasawuf |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Tasawuf Psikoterapi |
Depositing User: | 17303153035 Addin Hilmansah Putra Anggara |
Date Deposited: | 23 Jun 2021 08:29 |
Last Modified: | 23 Jun 2021 08:29 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/19823 |
Actions (login required)
View Item |