BASMALAH SEBAGAI PENANGKAL BALAK; TRADISI MENULIS LAFADZ BASMALAH SETIAP 1 MUHARRAM DI PONDOK PESANTREN AL-MAHRUSIYAH LIRBOYO KEDIRI

RINA DEWI UMAYAH, 12301173004 and AHMAD ZAINAL ABIDIN, 1974021319990311002 (2021) BASMALAH SEBAGAI PENANGKAL BALAK; TRADISI MENULIS LAFADZ BASMALAH SETIAP 1 MUHARRAM DI PONDOK PESANTREN AL-MAHRUSIYAH LIRBOYO KEDIRI. [ Skripsi ]

Text Basmalah Sebagai Penangkal Balak; Tradisi Menulis Lafadz Basmalah Setiap 1 Muharram di Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Abstrak: Tulisan ini membahas salah satu fenomena living Quran, yakni tradisi menulis lafaz{ basmalah setiap 1 Muharam di Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah Kediri. Pesantren sebagai pemegang otoritas mengenai praktik dari penafsiran Alquran juga memiliki sumbangsih atas perkembangan kajian living Quran. Penelitian ini menunjukkan bagaimana santri Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah mempraktikkan tradisi basmalah setiap 1 Muharam, apa yang menjadi dasar dari praktik tersebut, dan bagaimana tradisi basmalah diinterpretasikan. Melalui teori sympathetic magic milik James George Frazer fenomena living Quran ini akan menunjukkan 1)Law of narure; tradisi menulis basmalah adalah doa dan sebuah harapan atau upaya perlindungan diri kepada Tuhan, 2) Principler; pelaku menuliskan basmalah pada sebuah kertas dan cara penulisannya dinisbatkan pada fenomena tertentu, 3) Practice; menggunakan serangkaian doa-doa, terdapat beberapa ketentuan dan pantangan yang harus dihindari seperti tidak boleh berbicara saat menulis basmalah. Secara keseluruhan fenomena di atas menunjukkan fungsi dari ayat Al-Qur’an sebagai li>da>f’u>l al-ba>la’ (tolak balak), tah{syi>n (benteng), dan jalbu>l mana>fi’ (memperoleh manfaat).

Actions (login required)

View Item