RESEPSI AL-QUR’AN JAMAAH MASJID MIFTAHUL HUDA DOMERTO MUNJUNGAN TRENGGALEK JAWA TIMUR

UMI NUR HABIBAH, 12301173061 and AHMAD ZAINAL ABIDIN, 1974021319990311002 (2021) RESEPSI AL-QUR’AN JAMAAH MASJID MIFTAHUL HUDA DOMERTO MUNJUNGAN TRENGGALEK JAWA TIMUR. [ Skripsi ]

[img] Text
RESEPSI AL-QUR'AN JAMAAH MASJID MIFTAHUL HUDA DOMERTO MUNJUNGAN TRENGGALEK JAWA TIMUR.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang amalan pembacaan surah al-Insyirah dan surah al-Ikhla>s} jamaah Masjid Miftahul Huda Domerto Munjungan Trenggalek Jawa Timur. Fokus dari artikel ini adalah mengkaji resepsi Al-Qur’an dalam pembacaan surah al-Insyirah dan surah al-Ikhla>s} jamaah Masjid Miftahul Huda Domerto Munjungan Trenggalek Jawa Timur. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, 1) bagaimana ritual pembacaan surah al-Insyirah dan surah al-Ikhla>s}, 2) bagaimana pemaknaan para jamaah menurut teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim, 3) bagaimana transmisi dan transformasinya. Artikel ini merupakan studi lapangan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah wawancara dengan 12 orang, observasi dilakukan 4 kali kegiatan dan kajian pustaka. Artikel ini juga memakai teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim. Setelah peneliti melakukan penelitian dapat disimpulkan bahwa jamaah Masjid Miftahul Huda Domerto Munjungan Trenggalek rutin melakukan amalan pembacaan surah al-Insyirah dan surah al-Ikhla>s}. Pertama, pembacaan ini dilakukan setiap malam senin setelah sholat Isya’ berjamaah. Kedua, makna yang terkandung terbagi menjadi 3 makna, makna yang pertama adalah makna objektif dimana pada makna ini jamaah masjid Miftahul Huda memahami amalan pembacaan surah al-Insyirah dan surah al-Ikhla>s} sebagai kegiatan rutin yang dilakukan setiap malam Senin. Makna yang kedua adalah makna ekspresif yang dapat dilihat dari respon jamaah terhadap amalan pembacaan surah al-Insyirah dan surah al-Ikhla>s} sebagai sarana silaturahim antar sesama, bentuk dari saling menyambung tali persaudaraan, sebagai sarana menambah ketaqwaan kepada Allah, dan dipercaya dapat melancarkan segala urusannya. Makna yang terakhir adalah makna dokumenter yang dapat dilihat bahwa kegiatan amalan ini merupakan suatu kebudayaan yang sudah mendarah daging dan tidak bisa di lepaskan bagi para jamaahnya. Ketiga, proses transmisi dan transformasi dapat dilihat dari beberapa hadits yang menerangkannya. Proses transmisi dari surah al-Insyirah dan surah al-Ikhla>s} ini dapat diketahui melalui riwayat-riwayat hadits. Pada surah al-Insyirah transmisinya penulis menemukan pada kitab mara>qil ‘ubu>diyah dan kitab khazi>nat al-Asra>r. Sedangangkan surah al-Ikhla>s} transmisinya bersumber dari hadits ‘Aisyah r.a tentang kebiasaan Nabi Muhammad saw sebelum tidur. Transformasi dapat dilihat dari perubahan pada zaman nabi Muhammad saw, menjadi sebuah amalan yang dilakukan setiap malam senin setelah sholat Isya’ oleh jamaah Masjid Miftahul Huda Domerto Munjungan Trenggalek. Kata Kunci: living Quran, surah al-Insyirah dan al-Ikhla>s}, Karl Mannheim, Transmisi-Transformasi

Item Type: Skripsi
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: 12301173061 UMI NUR HABIBAH
Date Deposited: 01 Sep 2021 02:50
Last Modified: 01 Sep 2021 02:50
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/21693

Actions (login required)

View Item View Item