BITCOIN DITINJAU DARI PANDANGAN ULAMA NU, MUHAMMADIYAH, DAN LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

AHMAD KHUDORI, 12502194002 (2021) BITCOIN DITINJAU DARI PANDANGAN ULAMA NU, MUHAMMADIYAH, DAN LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) DI KABUPATEN TULUNGAGUNG. [ Thesis ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (352kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (538kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (131kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (312kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (548kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (303kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (393kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (416kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (130kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (279kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Tesis ini berjudul “Bitcoin Ditinjua Dari Pandangan ulama NU, Muhammadiyah, dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Di Kabupaten Tulungagung” ditulis oleh Ahmad Khudori dengan dibimbing oleh Dr. Kutbuddin Aibak, S.Ag., M.H.I. dan Dr. H. Asmawi, M.Ag. Kata Kunci: Bitcoin, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, LDII Seiring dengan perkembangan teknologi, mata uang dibuat lebih praktis samapi menjadi sebuah alat transaksi berupa digital. Saat ini telah ditemukan mata uang digital online yang berbasis kriptografi atau yang biasa disebut dengan Cryptocurrency. Cryptocurrency atau mata uang digital kini telah dikenal banyak orang, namun mata uang kripto yang pertama kali dikenal yaitu Bitcoin. Saat ini penggunaan Bitcoin tidak hanya dijadikan sebagai alat transaksi, namun juga dijadikan sebagai investasi dalam komunitasnya. Kemunculan Bitcoin menimbulkan polemik yaitu terkait hukum Islam dalam penggunaan Bitcoin. Perkembangan Bitcoin kini sudah banyak tersebar di berbagai kota di Indonesia seperti Tulungagung. Sehingga dalam hal ini dibutuhkan gambaran hukum terkait Bitcoin dan penggunaannya. Dengan melibatkan para tokoh agama di berbagai ormas muslim di Tulungagung seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) untuk memberikan suatu pandangan hukum Islam mengenai Bitcoin dan penggunaannya. Sehingga masyarakat yakin jika ketiga ormas muslim tersebut sudah mengeluarkan gambaran hukum Islam terkait Bitcoin maka para pengguna atau mau berkecimpung sudah mengetahui hukum Islam di dalam Bitcoin tersebut. Pertanyaan dalam penelitian ini (1) Bagaimana Pandangan Ulama NU, Muhammadiyah, dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kabupaten Tulungaguang tentang Bitcoin? (2) Bagaimana pandangan Ulama NU, Muhammadiyah, dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kabupaten Tulungagung terhadap penggunaan Bitcoin? Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian lapangan. Proses pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Teknis pengumpulan data menggunakan kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan pengamatan dan trianggulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, dari pandangan ulama ketiga ormas muslim di Tulungagung mengatakan bahwa Bitcoin merupakan salah satu mata uang digital yang digunakan sebagai alat transaksi dan Investasi. Para ulama juga memberikan pandangan terkait Bitcoin bahwa Bitcoin bukanlah sebagai mata uang, namun hanya berupa uang yang berbasis kripto dan jika Bitcoin dijadikan sebagai mata uang karena tidak memenuhi syarat dan kriteria uang. Sampai saat ini Bitcoin tidak dimiliki oleh negara manapun karena sifatnya global. Kedua, dari pandangan ulama ketiga ormas muslim di Tulungagung mengatakan bahwa penggunaan Bitcoin hukumnya haram, karena mengandung unsur gharar (ketidakjelasan), maysir (judi) dan tingkat spekulasi yang terjadi sangat tinggi. Penggunaan Bitcoin juga tidak diperbolehkan karena lebih banyak madharatnya dan sedikit manfaatnya. Kemudian Bitcoin juga tidak dapat direpresentasikan, tidak diakui oleh negara sebagai alat pembayaran yang sah dan nilai fluktuatifnya yang tidak signifikan bisa naik dengan cepat dan bisa turun dalam sewaktu-waktu yang bisa merugikan orang lain terutama diri sendiri.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Hukum > Hukum Ekonomi Islam
Muhammadiyah
Nahdlatul Ulama
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: 12502194002 AHMAD KHUDORI
Date Deposited: 05 Jan 2022 04:37
Last Modified: 05 Jan 2022 04:37
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/23891

Actions (login required)

View Item View Item