TRADISI PEMBACAAN SURAH AL-RAHMAN, AL-WAQI’AH DAN AL-MULK DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI-IEN NGUNUT TULUNGAGUNG (Kajian Living Quran)

MUHAMAD HUSNUL MUBAROK, 12301173017 (2022) TRADISI PEMBACAAN SURAH AL-RAHMAN, AL-WAQI’AH DAN AL-MULK DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI-IEN NGUNUT TULUNGAGUNG (Kajian Living Quran). [ Skripsi ]

[img] Text
TRADISI PEMBACAAN SURAH AL-RAHMAN, AL-WAQI’AH DAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Abstrak Tulisan ini membahas tradisi pembacaan surah al-Rahman, al-Waqi’ah dan al-Mulk yang dilaksanakan di Ponpes Hidayatul Mubtadi-ien Ngunut Tulungagung. Pondok pesantren ini membiasakan santrinya agar senantiasa mengamalkan tradisi pembacaan surah-surah tersebut sebagai bentuk resepsi Al-Qur’an. Adapun rumusan masalah artikel ini adalah 1) bagaimana pelaksanaan tradisi pembacaan surah alRahman, al-Waqi’ah dan al-Mulk di Ponpes Hidayatul Mubtadi-ien Ngunut Tulungagung, 2) apa motif dan tujuan pelaku tradisi pembacaan dengan analisa teori Tindakan Sosial Max Webber. Penelitian ini memakai metode kualitatif. Tulisan ini menggunakan teori tindakan sosial Max Webber untuk menganalisa motif dan tujuan tradisi pembacaan ini yang membaginya menjadi 4 macam; yaitu tindakan tradisional, tindakan afektif, rasionalis instrumentalis dan rasionalis nilai. Kesimpulan dari pembahasan artikel ini untuk yang pertama, tradisi ini dilaksanakan setiap hari Jumat setelah shalat subuh. Tradisi ini diawali dengan membaca ta’awudz dan basmallah dilanjutkan surah al-Fatihah sebagai pembuka kemudian masuk ke dalam acara inti yaitu membaca ketiga surah tersebut secara berurutan dan terakhir ditutup dengan membaca shalawat Nabi. Kedua, dari analisa menggunakan teori tindakan Max Webber menemukan empat poin penting yaitu; 1) Tindakan Tradisional, pembacaan ini dilaksanakan untuk menjaga dan melestarikan tradisi pembacaan tersebut. 2) Tindakan Afektif, pelaku meyakini bahwa melakukan perbuatan positif pasti memiliki manfaat di dalamnya. Perasaan emosional tersebut mendorong pelaku untuk melaksanakan tradisi ini. 3) Rasionalis Instrumentalis, tradisi ini tetap terjaga sampai saat ini karena secara rasional pondok pesantren sangat mampu untuk melaksanakannya. 4) Rasionalis Nilai, dengan melaksanakan tradisi yang sudah dilaksanakan dan diperintah oleh pengasuh, pelaku berharap akan keberkahan dari Allah Swt. Kata kunci: Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Ngunut, Tradisi Pembacaan, Tindakan Sosial.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Agama > Al Quran
Agama > Tafsir Quran
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: S1 12301173017 MUHAMAD HUSNUL MUBAROK
Date Deposited: 30 Mar 2022 07:03
Last Modified: 30 Mar 2022 07:03
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/25441

Actions (login required)

View Item View Item