ALFAN MAHIRA HAYUNINGRAT, 12102173144 (2022) PERSEPSI ULAMA NU DAN MUHAMMADIYAH BLITAR TENTANG IBADAH SHOLAT TENAGA MEDIS YANG MENANGANI COVID-19. [ Skripsi ]
Text
COVER.pdf Download (2MB) |
||
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (308kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (163kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (332kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (481kB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Download (203kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Download (280kB) |
||
Text
BAB V.pdf Download (188kB) |
||
Text
BAB VI.pdf Download (103kB) |
||
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (242kB) |
Abstract
ABSTRAK Alfan Mahira Hayuningrat, 12102173144, Persepsi Ulama NU Dan Muhammadiyah Blitar Tentang Ibadah Sholat Tenaga Medis Yang Menangani Covid 19, Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI), Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum (FASIH) UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Pembimbing: Dr. Ahmad Musonnif, M.H.I. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya pandemi covid 19 yang sedang melanda dunia saat ini, khususnya di Indonesia. Kejadian ini membuat para tenaga medis harus berjuang untuk menghentikan penyebaran virus covid 19. Akibatnya, para tidak dapat dengan leluasa untuk menjalankan ibadah sholat. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pelaksanaan ibadah sholat para tenaga kesehatan yang menangani covid? 2) Bagaimana persepsi ulama NU dan Muhammadiyah Blitar terhadap ibadah sholat para tenaga medis yang menangani covid 19? Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan ibadah sholat para tenaga medis yang menangani covid 19. 2) Untuk menganalisis pendapat ulama NU dan Muhammadiyah Blitar tentang pelaksanaan ibadah sholat tenaga medis yang menangani covid 19. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Kemudian teknik analisa data yang digunakan peneliti adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa: 1). Para tenaga medis yang menangani pasien covid-19 yang sudah menggunakan APD sejak sebelum waktu masuknya waktu sholat maka yang lebih utama untuk berwudhu terlebih dahulu sebelum menggunakan APD. 2) Menurut Ulama NU Blitar, tenaga medis yang menangani pasien covid-19 jika kondisi tenaga medis mulai bertugas saat sebelum masuk waktu Dhuhur atau Magrib, dan berakhir masih berada di waktu shalat Ashar atau Isya, maka boleh melaksanakan shalat dengan jamak ta’khir. Sementara jika dalam kondisi bertugas mulai saat waktu Dhuhur atau Magrib, dan di perkirakan tidak bisa melaksanakan shalat Ashar atau Isya, maka boleh melaksanakan shalat dengan jamak taqdim.3) Menurut Ulama Muhammadiyah Blitar, tenaga medis dapat menjamak shalat sebelum atau sesudah melaksanakan tugas ketika dalam keadaan darurat. Dari tanggapan kedua Ulama NU dan Muhammadiyah pada dasarnya tenaga medis yang menangani covid-19 yang memakai APD, jika pada waktu tugas masuk waktu sholat dan belom mempunyai whudu maka sholat tersebut boleh di jamak. Kata Kunci: Persepsi, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Covid-19.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Covid-19 Hukum > Hukum Keluarga Islam Nahdlatul Ulama Ormas Fiqih > Sholat |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | 12102173144 ALFAN MAHIRA HAYUNINGRAT |
Date Deposited: | 23 May 2022 07:47 |
Last Modified: | 23 May 2022 07:47 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/25766 |
Actions (login required)
View Item |