RUANG SAKRAL MASYARAKAT JAWA PERSPEKTIF MIRCEA ELIADE; STUDI KASUS DESA KRESIKAN KECAMATAN TANGGUNGGUNUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG

DIKY AHMAD WIDIANTO, 12309173004 (2022) RUANG SAKRAL MASYARAKAT JAWA PERSPEKTIF MIRCEA ELIADE; STUDI KASUS DESA KRESIKAN KECAMATAN TANGGUNGGUNUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

Text RUANG SAKRAL MASYARAKAT JAWA PERSPEKTIF MIRCEA ELIADE; STUDI.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Abstrak Goa adalah salah satu tempat yang dinilai sakral oleh sebagian Masyarakat Jawa. Goa terstruktur secara alami maupun buatan dan mempunyai tujuan maupun fungsi tersendiri. Riset ini akan memaknai goa dalam sudut pandang masyarakat jawa dan perspektif Mircea Eliade. Penelitian ini menggunakan sudut pandang Mircea Eliade untuk menjelaskankan ruang sakral Masyarakat Jawa. Dalam Bahasa Mircea Eliade disebut dengan Axis Mundi, suatu tempat yang diyakini merupakan titik yang menghubungkan bumi sebagai mikrikosmos dengan alam semesta sebagai makrokosmos. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara dan obeservasi partisipan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pertama, masyarakat dalam melakukan ritual di Goa Songbolong adalah sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan kepada “Yang Sakral”. Kedua, masyarakat meyakini Goa Songbolong sebagai pusat bumi (axis mundi) yang diwujudkan dalam pohon Apak bernama Punden Damarwulan. Ketiga, dalam mimpi sesepuh, yakni Mbah Samto, dia didatangi Mpu Warijan untuk menyampaikan bahwa pohon Apak tersebut didiami roh Bopo Damarwulan. Proses Hierophany ditunjukkan pada keyakinan masyarakat bahwa Roh Bopo Damarwulan merupakan perantara Tuhan yang maha kuasa, berbagai macam ritual dilakukan agar masyarakat diberikan keselamatan, kelancaran dalam melaksanakan hajat, terhindar dari berbagai musibah dan hidup yang tenang. Kata kunci : Axis Mundi, Goa Songbolong, Mircea Eliade, Masyarakat Jawa, Sakral

Actions (login required)

View Item