PERAYAAN TRADISI UNGGAHAN DI MASA PANDEMI DESA SUKOREJO BLITAR

TITIK YULAIKHAH, 12309183057 (2022) PERAYAAN TRADISI UNGGAHAN DI MASA PANDEMI DESA SUKOREJO BLITAR. [ Skripsi ]

[img] Text
PERAYAAN TRADISI UNGGAHAN DI MASA PANDEMI DESA SUKOREJO BLITAR.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Tradisi Unggahan dilakasanakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Esensi Unggahan adalah memanjatkan doa kepada Tuhan agar diberi keselamatan dan kesejahteraan. Tradisi Unggahan (TU) ini dilakukan secara turun temurun sebagaimana ritual dalam penanggalan Jawa lainnya, seperti suranan, muludan, dan syawalan. Peneliti menggunakan metode analisis kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik. Hasil dari penelitian ini yaitu .Tradisi unggahan adalah sebuah agenda tahunan yang selalu dilakukan setiap menjelang bulan ramadhan oleh seluruh masyarakat komuitas jawa, yakni pada akhir bulan sya’ban atau ruwah. Seluruh tradisi dilakukan dengan cara yang sakral. Sebelum warga melakukan tradisi Unggahan, warga memberikan sesaji di tempat-tempat keramat seperti makam�makam leluhur dan pohon-pohon besar yang berada di sekitar desa Sukorejo. Pada Masa pandemi ini masyarakat tetap melaksanakan TU, hal ini dikarenakan warga sudah sejak dulu melakukan tradisi ini. Namun dalam pelaksanaannya, TU mengalami beberapa penyesuaian karena kondisi pandemi dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Salah satunya adalah tidak boleh melakukan kegiatan secara massal (berkurumun; physical distancing). Pemerintah setempat tidak bisa melarang warga nya untuk tetap melestarikan tradisi yang sudah dilaksankan setiap tahunnya. Dengan protokol kesehatan yang sudah 2 ditetapkan. Pelakasaan TU dilakukan oleh warga RT 01 dan RT 02. Di sini ketua pelaksana membatasi warga yang boleh mengikuti TU, hanya kepala keluarga saja yang datang , Kemudian salah satu rangkain acara dihilangkan yaitu membawa tumpeng dan makan bersama. Warga sekitar hanya membawa berkat (makanan olahan jawa) dengan jumlah anggota keluarganya, setelah dibacakan tahil dan doa-doa lalu saling ditukarkan. Setelah acara selesai warga dihimbau untuk langsung meninggalkan lokasi, tanpa melakukan jabat tangan dan berinteraksi lagi. Kata Kunci: Interaksionisme Simbolik, Tradisi Unggahan, Pandemi

Item Type: Skripsi
Subjects: Sosiologi Agama
Sosiologi Agama > Tradisi
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Sosiologi Agama
Depositing User: S.Sos. 12309183057 TITIK YULAIKHAH
Date Deposited: 20 Jul 2022 02:26
Last Modified: 20 Jul 2022 02:26
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/27841

Actions (login required)

View Item View Item