PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEMBER ARISAN ONLINE KORBAN PENIPUAN DITINJAU DARI UU NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus Pada Anggota Akun Instagram @Arisanladies.Id)

MUHAMMAD HABIBURROMAN, 12101173084 (2022) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEMBER ARISAN ONLINE KORBAN PENIPUAN DITINJAU DARI UU NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus Pada Anggota Akun Instagram @Arisanladies.Id). [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (788kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (406kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (89kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (661kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (348kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (297kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (423kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (560kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (169kB)
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (149kB) | Preview

Abstract

Skripsi dengan judul “Perlindungan Hukum Terhadap Member Arisan Online Korban Penipuan ditinjau Dari UU No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dan Hukum Islam (Studi Kasus Pada Anggota Akun Instagram @Arisanladies.Id)”. Ditulis oleh Muhammad Habiburroman, Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung dibimbing oleh Mukhamad Sukur, M.Pd.I. Kata kunci: perlindungan hukum, arisan online Berkembangnya teknologi komunikasi menyebabkan munculnya berbagai fenomena, salah satunya adalah arisan online. Penelitian ini di latar belakangi oleh keresehan banyak pihak yang mengikuti arisan online karena banyak dari mereka mengalami kerugian yang di sebabkan tidak bertanggung jawabnya owner terhadap member yang mengikuti arisan online tersebut. Kerugian yang dialami para member bukan hanya materi namun psikologi juga dirasakan. Sehingga perlu adanya tindakan hukum yang benar-benar melindungi. Fokus Penelitian dari penelitian ini adalah: (1) bagaimana cara kerja pelaku tindak penipuan pada arisan online dalam melakukan tindak kejahatannya?; (2) bagaimana perlindungan hukum terhadap member arisan online korban penipuan ditinjau dari UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen? (3) bagaimana perlindungan hukum terhadap member arisan online korban penipuan ditinjau dari hukum Islam ? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja pelaku tindak penipuan pada arisan online dalam melakukan tindak kejahatannya ditinjau dari UU Nomor 8 Tahun 1999 dan hukum islam. Pendekatan kualitatif dengan metode wawancara untuk proses pengambilan data. Sampel yang digunakan merupakan beberapa korban dari tindak penipuan arisan online. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Cara kerja pelaku tindak penipuan pada arisan online, pemilihan korban oleh pelaku dengan memanfaatkan tingkat keawaman korban dalam melakukan kegiatan yang melibatkan media sosial, memberikan iming-iming atau reward secara instan, diberikan pemaparan sistem kerja arisan online, korban melakukan transfer sejumlah uang kepada pelaku sesuai yang telah disepakati, pelaku yang sudah menerima transferan dari korban langsung menghilang dan menon-aktifkan semua akun media sosialnya; (2) Pada fakta dilapangan tidak sepenuhnya dapat direalisasikan, terdapat beberapa prasyarat untuk bisa melaporkan kejadian tindak kejahatan arisan online seperti harus ada tiga korban yang melapor dalam satu group yang sama, beberapa orang enggan untuk melaporkan sebab sebagian orang sudah beranggapan bahwa tindak kejahatan seperti ini akan susah untuk menemukan jalan keluar; (3) Berdasarkan pendapat beberapa ulama, setidaknya terdapat dua pandangan mengenai praktik arisan, ada yang membolehkan dan ada juga yang melarang, pada pandangan para ulama yang membolehkan arisan dilandaskan pada salah satu HR Muslim, no : 4477 tentang perundian.

Actions (login required)

View Item