REZA TIYON PRATAMA, 12102173027 (2021) DOMESTIKASI PERAN SUAMI DITINJAU DALAM PERSPEKTIF GENDER DAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Kabupaten Tulungagung). [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (325kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (197kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (618kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (867kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (453kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (702kB) |
||
Text
BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (269kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (423kB) | Preview |
Abstract
Reza Tiyon Pratama, NIM 12102173027, Domestikasi Peran Suami Ditinjau Dalam Perspektif Gender Dan Hukum Islam (Studi Kasus di Kabupaten Tulungagung), Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum. Pembimbing: Prof. Dr. Iffatin Nur, M.Ag. Kata Kunci: Domestikasi, Peran Suami, Gender, Hukum Islam Fenomena domestikasi atau perumahan peran seorang suami merupakan sebuah fenomena yang terjadi ketika suami yang secara sosio-kultural mengurus peran nafkah atau publik bertukar peran dengan istri. Sehingga kemudian istri berperan sebagai pencari nafkah dan suami berada di rumah. Fenomena domestikasi peran suami seringkali dipandang aneh dikarenakan menyimpang dari kultur masyarakat yang ada. Fenomena ini sebagian besar terjadi pada keluarga dengan basis ekonomi pekerja migran (istri) bekerja di luar negeri sebagai PMI (Pekerja Migran Indonesia). Kaitannya dengan hal ini sebagai salah satu daerah dengan penyumbang jumlah PMI tertinggi di Jawa Timur, Kabupaten Tulungagung merupakan daerah yang paling memungkinkan untuk terjadinya fenomena ini. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana fenomena domestikasi peran suami di kabupaten Tulungagung? 2) Bagaimana domestikasi peran suami ditinjau dalam perspektif gender? 3) Bagaimana domestikasi peran suami ditinjau dalam perspektif hukum Islam? Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui fenomena yang terjadi di kabupaten Tulungagung berkaitan dengan domestikasi peran suami. 2) Untuk menganalisis fenomena domestikasi peran suami berdasarkan perspektif gender. 3) Untuk menganalisis fenomena domestikasi peran suami berdasarkan perspektif hukum Islam. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kualitatif dan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data menggunakan metode deskriptif kumulatif, dalam hal ini peneliti menguraikan hasil wawancara dari keluarga terkait fenomena domestikasi peran suami, pegiat gender, dan pakar hukum Islam. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan pengecekan keabsahan data terhadap data hasil penelitian yang disajikan oleh peneliti. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Fenomena domestikasi peran suami yang terjadi pada keluarga PMI di kabupaten Tulungagung merupakan fenomena yang hingga saat ini sangat marak terjadi. Dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat dua faktor yang menjadi latar belakang fenomena pertukaran peran tersebut. Faktor pertama adalah karena kebutuhan ekonomi yang sangat mendesak, sehingga keputusan untuk istri bekerja menjadi PMI merupakan keputusan akhir dalam rangka untuk memenuhi tuntutan kebutuhan ekonomi tersebut. Selain itu faktor yang kedua adalah karena alasan profesi dasar keluarga tersebut yang merupakan seorang pekerja migran. Pada kondisi ini ekonomi bukanlah alasan berangkatnya istri bekerja. Artinya keberangkatan istri sebagai PMI merupakan pilihan sadar karena memang profesi keluarga tersebut adalah seorang pekerja migran. Kemudian dalam pelaksanaan peran domestik tersebut diketahui bahwa sejatinya suami dapat melaksanakan tanggung jawab tersebut tanpa istri. Meski beberapa kali akan terjadi shock culture bagi suami pada saat pertama kali bertanggung jawab atas peran tersebut. Namun seiring berjalannya waktu dan dibantu dengan saudara maupun kerabat lainnya akan membuat tanggung jawab atas peran domestik dapat dijalankan oleh seorang suami. 2) Dalam perspektif gender, fenomena domestikasi peran suami dikatakan sebagai hasil dari paradigma kesetaraan yang telah digagas sejak lama. Artinya munculnya fenomena domestikasi peran suami disikapi sebagai hal yang positif. Karena dari fenomena ini menunjukkan bahwa sejatinya konsep peran bersifat dinamis. Sehingga baik itu peran publik maupun domestik dapat dilakukan oleh suami juga istri. 3) Dalam hukum Islam fenomena domestikasi peran suami bukanlah hal yang baru. Karena pada dasarnya kewajiban seorang suami dalam keluarga mencakup semuanya baik itu peran publik maupun peran domestik. Adapun ketika seorang istri berperan dalam tanggung jawab domestik, hal itu dikatakan bukan sebagai kewajiban dasarnya melainkan sebagai kewajiban yang timbul atas mandat seorang suami kepadanya.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | 12102173027 Reza Tiyon Pratama |
Date Deposited: | 10 Aug 2022 01:37 |
Last Modified: | 10 Aug 2022 01:38 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/28833 |
Actions (login required)
View Item |