PENENTUAN JUJURAN DALAM ADAT SUKU DAYAK KALIMANTAN TENGAH PERSPEKTIF TOKOH AGAMA SETEMPAT (Studi Kasus di Desa Pandu Senjaya Kecamatan Pangkalan Lada Kabupaten Kotawaringin Barat)

SYAMSUL MA'ARIF, 12102173081 (2022) PENENTUAN JUJURAN DALAM ADAT SUKU DAYAK KALIMANTAN TENGAH PERSPEKTIF TOKOH AGAMA SETEMPAT (Studi Kasus di Desa Pandu Senjaya Kecamatan Pangkalan Lada Kabupaten Kotawaringin Barat). [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (898kB)
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (384kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (205kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (404kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (642kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (209kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (274kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (405kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (103kB)
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (249kB) | Preview

Abstract

Syamsul Ma’arif, 12102173081, “Penentuan Jujuran Dalam Adat Suku Dayak Kalimantan Tengah Perspektif Tokoh Agama Setempat” (Studi Kasus di Desa Pandu senjaya Kecamatan Pangkalan lada Kabupaten Kotawaringiun Barat), Jurusan Hukum Keluarga Islam, FASIH, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2022, Pembimbing: Dr. Ahmad Mushonif, M.H.I. Kata Kunci: Adat Jujuran, Perkawinan Mahar, hibah, Tokoh Agama, urf. Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya suatu keadaan masyarakat dimana dalam hal perkawinannya masih mempercayai adanya adat memberi Jujuran sebelum melaksanakan perkawinan, Jujuran adalah sesuatu yang di wajibkan, yang mana kewajiban adat Jujuran di anggap oleh sebagian besar pihak laki-laki adalah memberatkan karena besarnya uang Jujuran yang di minta, dalam syariat Islam hal tersebut merupakan hal yang masih perlu ditinjau lebih jauh, terutama dalam hal penentuan Jujuran. Sehingga menarik dikaji untuk mengetahui seperti apa pandangan tokoh agama. Rumusan masalah: 1) Bagaimana Praktik penentuan Jujuran dalam adat Dayak Kalimantan Tengah? 2) Bagaimana pandangan tokoh agama setempat mengenai Hukum Islam terhadap tradisi Jujuran pada adat Dayak Kalimantan Tengah? Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data: wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data: reduksi data, paparan dan penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pengecekan keabsahan data: perpanjangan kehadiran, meningkatkan ketekunan dan diskusi teman sejawat. Hasil penelitian: 1) Praktik penentuan Jujuran dalam masyarakat Dayak di Desa Pandu Senjaya Kecamatan Pangkalan lada Kabupaten Kotawaringiun Barat ini berbeda-beda, jumlah Jujuran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kecantikan, jenjang karir, jenjang pendidikan, dan keadaan sosial dari pihak perempuan. Masyarakat, Dayak Kalimantan tengah pada umumnya Jujuran antara 40 juta sampai 80 juta, namun ada juga selain membayar Jujuran pihak laki-laki juga harus menyediakan tanah untuk calon mempelai perempuan, hal demikian di anggap oleh sebagian masyarakat mempersulit pernikahan. 2) Pandangan tokoh agama setempat mengenai adat Jujuran terbagi dua kategori. Pertama, pandangan tokoh agama bahwa adat Jujuran dibolehkan Jujuran di qiyaskan dengan mahar, dalam Islam tidak menetapkan kadar besar kecilnya mahar karena adanya perbedaan dalam kemampuan. Kedua, pandangan tokoh agama bahwa adat Jujuran tidak diperbolehkan dalam Islam karena dalam ajaran agama Islam sangat dianjurkan mempermudah pernikahan, Sedangkan Jujuran akan mempersulit pihak laki-laki yang akan menikahi perempuan dikarenakan takut akan besarnya nilai Jujuran yang ditentukan oleh pihak perempuan.

Actions (login required)

View Item