BAHASA GAUL DALAM MEDIA SOSIAL FACEBOOK DAN INSTAGRAM DI KALANGAN SISWA KELAS VIII MTSN 1 KEDIRI

Nevita Wahyu Ari Safitri, 12210183070 (2022) BAHASA GAUL DALAM MEDIA SOSIAL FACEBOOK DAN INSTAGRAM DI KALANGAN SISWA KELAS VIII MTSN 1 KEDIRI. [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (555kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (462kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (273kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (156kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (507kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (181kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (278kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (274kB)
Preview	Text DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (375kB) | Preview

Abstract

Bahasa gaul kini semakin marak digunakan di kalangan remaja, terutama pada media sosial facebook dan instagram. Dalam media sosial tersebut, para remaja identik menggunakan bahasa gaul. Di dalam pemakaiannya pun juga sangat beragam dan menyesuaikan dengan komunitas serta maksud komunikasinya. Bahasa gaul merupakan variasi bahasa yang mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan bahasa lain. Karakteristik tersebut tampak pada pilihan kosakata, ungkapan, dan susunannya. Bahasa gaul pertama kali ditemukan di Jakarta pada tahun 1970 dan digunakan oleh kalangan preman dengan sebutan bahasa prokem. Mereka membuat istilah-istilah baru dengan tujuan agar masyarakat luas atau orang yang berada di luar komunitas mereka tidak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan. Selain para preman, kelompok waria yang ada saat itu juga mulai mengenal bahasa gaul. Keberadaan bahasa gaul tersebut tidak perlu diperangi karena hanya bersifat sementara. Jika remaja terlalu dikekang di dalam penggunaan bahasa gaul, tidak mustahil mereka justru akan semakin lepas kendali di dalam menunjukkan eksistensi dan jati diri. Hal ini dapar berakibat fatal, terlebih pada masa depannya. Para remaja boleh saja menggunakan bahasa gaul, tetapi harus sesuai dengan tempat, situasi, dan lawan yang diajak berbicara. Oleh karena itu, diperlukan pembiasaan dan pengawasan agar remaja dapat mematuhi norma-norma bahasa yang berlaku Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk (1) mendeskripsikan wujud bahasa gaul dalam media sosial facebook dan instagram di kalangan siswa kelas VIII MTsN 1 Kediri dan (2) mendeskripsikan makna bahasa gaul dalam media sosial facebook dan instagram di kalangan siswa kelas VIII MTsN 1 Kediri. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data berupa rekam layar dari beberapa akun facebook dan instagram milik siswa kelas VIII MTsN 1 Kediri yang menggambarkan tentang penggunaan bahasa gaul. Teknik pengumpulan datanya dengan mendokumentasikan beberapa akun facebook dan instagram milik siswa kelas VIII MTsN 1 Kediri yang menggambarkan penggunaan bahasa gaul. Dari hasil penelitian ini ditemukan beberapa wujud dan makna dari bahasa gaul yang digunakan di media sosial facebook dan instagram siswa kelas VII MTsN 1 Kediri. Wujud bahasa gaul tersebut diantaranya akronim, singkatan, penambahan huruf, penghilangan huruf, penghilangan huruf ‘h’, metatesis (walikan atau kebalikan), penggunaan campuran huruf dan simbol, dan penggunaan bahasa asing (bahasa Inggris dan Arab) serta bahasa daerah. Makna bahasa gaul yang sering mereka gunakan adalah emotif, fatik, puitik dan konatif. Beberapa contoh wujud bahasa gaul, di antaranya TBL atau Takut Banget Loh (singkatan), baper atau bawa perasaaan (akronim), bet atau banget (pemnedekan kata), lebih prefer (penggunaan bahasa asing), suwonk atau di dalam bahasa Indonesia berarti sunyi (penggunaan bahasa daerah), seterah atau terserah (metatesis atau walikan), dalemm (penambahan huruf), ap (pengurangan huruf), boong (penghilangan huruf ‘h’).

Actions (login required)

View Item