TRADISI PEMBACAAN SURAH AL-FATH DAN AL-QADR PADA MALAM PERTAMA BULAN RAMADHAN (di Masjid Al-Husna Desa Mirigambar Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung)

BINTI NADLIRATUSSA'ADAH, 12301183079 (2022) TRADISI PEMBACAAN SURAH AL-FATH DAN AL-QADR PADA MALAM PERTAMA BULAN RAMADHAN (di Masjid Al-Husna Desa Mirigambar Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung). [ Skripsi ]

[img] Text
TRADISI PEMBACAAN SURAH AL-FATH DAN AL-QADR PADA MALAM PERTAMA BULAN RAMADHAN (di Masjid Al-Husna Desa Mirigambar Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Dari sembilan masjid yang ada di Desa Mirigambar, Terdapat satu masjid yang mimiliki sebuah tradisi yang dilaksanakan pada malam pertama bulan ramadhan. Masjid tersebut disebut dengan Masjid Al-Husna. Yang melatar belakangi terlaksananya tradisi ini yaitu adanya sebuah hadits riwayat dari Imam at Tirmidzi. Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa Pada malam pertama bulan ramadhan terdapat seruan untuk menghentikan perbuatan maksiat dan perintah untuk bersegera kepada kebaikan dan ketaatan. Tradisi pembacaan surah al-Fath dan al-Qadr pada malam pertama bulan ramadhan menjadi salah satu cara jamaah Masjid Al-Husna untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif fenomenologis dengan analisis pembacaan teori sosiologi pengetahuan dari Karl Mannheim. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa sejarah munculnya tradisi pembacaan surah al-Fath dan al-Qadr pada malam pertama muncul sejak tahun 2006. Dalam pratiknya, tradisi ini diawali dengan membaca surah al-Fath satu kali, membaca surah al-Qadr sepuluh kali dan membaca sholawat sepuluh kali. Dari teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim Terdapat tiga makna penting. Pertama, makna objektif, tradisi ini merupakan sebuah rutinitas yang dilaksanakan satu tahun sekali Kedua, makna ekspresif, yakni bahwa tradisi tersebut menujukkan adanya makna pembelajaran, perdamaian dan makna ketakwaan. Makna Dokementer, tradisi ini menimbulkan tiga persepsi, yang pertama yaitu sebagai sarana beribadah, yang kedua yaitu sebagai warisan. Dan yang ketiga yaitu tradisi sebagai penguat tekad.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Agama > Al Quran
Jurnal
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: 12301183079 Binti Nadliratussa'adah
Date Deposited: 29 Aug 2022 03:33
Last Modified: 29 Aug 2022 03:33
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/30067

Actions (login required)

View Item View Item