TRADISI SESERAHAN BUBAK KAWAH PADA PERNIKAHAN PEREMPUAN ANAK SULUNG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Di Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang)

FITRIYA NUR SHOLIKHAH, 12102183085 (2023) TRADISI SESERAHAN BUBAK KAWAH PADA PERNIKAHAN PEREMPUAN ANAK SULUNG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Di Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang). [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (1MB) | Preview
	Text ABSTRAK.pdf Download (626kB)
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (349kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (483kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (377kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (588kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (850kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (232kB)
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (472kB) | Preview

Abstract

Fitriya Nur Sholikhah, 12102183085, Tradisi Seserahan Bubak Kawah Pada Pernikahan Perempuan Anak Sulung Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Di Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang), Program Studi Hukum Keluarga Islam, Jurusan Syariáh, FASIH, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2022, Pembimbing Dr. Ahmad Musonnif, M.H.I. Kata Kunci: tradisi seserahan, tradisi Bubak Kawah, Perempuan Anak Sulung, hukum islam. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu keadaan masyarakat yang masih mempercayai dan melakukan secara turun temurun adanya tradisi Bubak Kawah yang dilakukan oleh pihak laki-laki ketika menikah dengan perempuan anak sulung dalam prosesi pernikahan di desa bandung kecamatan diwek kabupaten Jombang. Sehingga hal. ini menarik untuk dikaji dan diteliti untuk mengetahui lebih dalam mengenai tradisi Bubak Kawah ini dalam perspektif hukum islam. Rumusan masalah: 1) Bagaimana praktik tradisi seserahan Bubak Kawah pada pernikahan perempuan anak sulung di Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang? 2) Bagaimana perspektif hukum islam terhadap „urf / tradisi seserahan Bubak Kawah pada pernikahan perempuan anak sulung di Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang? Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (kualitatif). Sumber data yang dipakai adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data: wawancara dan observasi. Teknik analisis data: kondensasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Teknik pengecekan keabsahan data menggunakan strategi Triangulasi yaitu triangulasi sumber, triangulasi tehnik dan waktu. Hasil penelitian: 1) Tradisi Bubak Kawah dilaksanakan sebagai penanda bahwa yang punya hajat adalah orang yang pertama kali melaksanakan hajat mantu. Bubak Kawah merupakan serangkaian ritual adat jawa yang dilakukan pada saat acara panggih manten (walimatul úrsy). Upacara Bubak Kawah berisikan doa kepada Allah SWT memohon keselamatan dan agar pengantin cepat diberi keturunan. Bubak Kawah mengandung makna sebagai ungkapan syukur orang tua sudah dapat melaksanan kewajibannya dengan membagikan perlengkapan dapur pemberian dari mempelai laki-laki. Bunbak Kawah dibagikan kepada para tamu undangan atau orang-orang yang memasak di dapur. 2) Dalam tinjauan hukum Islam, tradisi bubak kawah sama hal.nya dengan hibah atau hadiah yang diberikan oleh mempelai laki-laki kepada keluarga mempelai peremuan. Tradisi seserahan hukumnya mubah (boleh), karena pelaksanaan dan barang-barang yang ada pada saat tradisi dilakukan tidak ada yang bertentangan dengan syariat Islam. Tradisi seserahan bubak kawah dari segi kualitasnya dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori: urf Shahih ketika masyarakat melaksanakannya hanya bertujuan untuk melestarikan warisan nenek moyang serta menjaga hubungan sosial masyarakat, sebaliknya jika masyarakat meyakini bahwa melaksanakannya akan mendatangkan keberkahan serta menjauhkan dari petaka maka masuk pada urf fasad.

Actions (login required)

View Item