STUDI KOMPARASI KONSEP KEWARISAN AL-MUSAWAH SYAIKH ‘ALI JUM’AH DAN KONSEP KEADILAN MUNAWIR SJADZALI

MUHAMMAD NURRAVI ALAMSYAH, 12102193203 (2023) STUDI KOMPARASI KONSEP KEWARISAN AL-MUSAWAH SYAIKH ‘ALI JUM’AH DAN KONSEP KEADILAN MUNAWIR SJADZALI. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (864kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (634kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (126kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (587kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (821kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (759kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (626kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (685kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (247kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (448kB) | Preview

Abstract

Muhammad Nurravi Alamsyah. 12102193203, Studi Komparasi Konsep Kewarisan al - Musawah Syaikh ‘Ali Jum’ah Dan Konsep Keadilan Munawir Sjadzali, Jurusan Hukum Keluarga Islam, UIN Sayyid Ali Rahmatullah, 2022, Prof. Dr. Iffatin Nur, M, Ag. Kata Kunci : Komparasi Kewarisan, al - Musawah Syaikh ‘Ali Jum’ah, dan Keadilan Munawir Sjadzali. Penelitian ini dilatar belakangi oleh isu seksi aktual yang selalu menjadi trending topik perdebatan yang dialamatkan pada kesetaraan gender, yaitu waris dua banding satu. Dewasa ini, terjadi polarisasi dalam memahami nass waris, antara pihak penggiat dan penggugat. Kedua pihak ini sama-sama memiliki ratio legis dalam menyusun paradigma gagasannya. Pihak penggiat menyatakan konsistennya dengan interpretasi teks, sedangkan pihak penggugat lebih melek kontekstual dengan re-interpretasi teks sesuai konteks. Oleh demikian penulis menghadirkan dua tokoh yuris kontemprer Syaikh ‘Ali Jum’ah dan Munawir Sjadzali dengan gagasan masing-masing yang menjadi representatif dua pihak yakni penggiat dan penggugat. Di mana, status pemikiran keduanya relevan dengan masa kini. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1 ) Bagaimana Konsep Kewarisan Prespektif Syaikh ‘Ali Jum’ah? 2 ) Bagaimana Konsep Kewarisan Prespektif Munawir Sjadzali? 3 ) Bagaimana Persamaan dan Perbedaan Konsep Kewarisan Prespektif Syaikh ‘Ali Jum’ah dan Munawir Sjadzali?. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1 ) Untuk Menganalisis Konsep Kewarisan Prespektif Syaikh Ali > Jum’ah. 2 ) Untuk Menganalisis Konsep Kewarisan Prespektif Munawir Sjadzali. 3 ) Untuk Menganalisis Persamaan dan Perbedaan Konsep Kewarisan Prespektif Syaikh Ali> Jum’ah dan Munawir Sjadzali. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif – komparatif. Adapun teknik pengumpulan data berupa mengkaji referensi primer, menyeleksi, dan menarasikan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi, analisis komparatif, dan kritik analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1 ) Konsep kesetaraan waris berbasis Musawah Syaikh ‘Ali Jum’ah menyatakan bahwa keadilan nass waris bersifat absolut. Menurut beliau formulasi besar kecil waris sama sekali tidak dialamatkan pada gender, akan tetapi karena tiga faktor yaitu: darajah al - qarabah baina al - waris wa al - maurus (tingkat kekerabatan antara ahli waris -baik dari lakilaki maupun perempuan- dan orang yang meninggal), mauqi ’ al - jail al-waris (kedudukan generasi ahli waris), dan al - ‘ ab’u al-mali (tanggung jawab menanggung keluarga). 2 ) Konsep kesetaraan waris berbasis Keadilan Munawir Sjadzali memandang bahwa nass waris tidaklah baku, akan tetapi nass tersebut perlu adanya re-interpretasi agar relevan di masa kini, yaitu menjadi satu banding satu. Beliau melandasi gagasan reaktualisasi dengan beberapa hal yaitu: teori nasikh - mansukh , teori adat Abu Yusuf al-Hanafiyyah, dan teori Maslahah Najm al Din al-Tufi. 3 ) Persamaan pemikiran kedua tokoh adalah sama-sama sedang menyuarakan keadilan dalam nass waris pada nass yang sama yaitu QS. al-Nisa’: 11. Sedangkan perbedaan pemikiran kedua tokoh bahwa Syaikh ‘Ali Jum’ah menyatakan bahwa QS. al-Nisa’: 11 bersifat paten dan tidak dapat diganggu gugat, sebab ditinjau dari aspek hikmah. Sedangkan Munawir Sjadzali menganggap bahwa QS. al-Nisa’: 11 perlu diadakan re-interpretasi agar relevan diterapkan di masa kini, karena situasi dan kondisi masa turunnya ayat mengandung disparitas kontras dengan era modern ini.

Item Type: Skripsi
Subjects: Hukum > Hukum Keluarga Islam
Divisions: Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: 12102193203 Muhammad Nurravi Alamsyah
Date Deposited: 22 Feb 2023 07:05
Last Modified: 22 Feb 2023 07:05
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/32982

Actions (login required)

View Item View Item