INNA ZULFATUL MAULA, 12102173010 (2023) LARANGAN RATU TELU DALAM PERSPEKTIF ‘URF (Studi Kasus di Desa Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek ). [ Skripsi ]
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
||
Text
ABSTRAK.pdf Download (697kB) |
||
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (368kB) |
||
Text
BAB I.pdf Download (446kB) |
||
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (511kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (227kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (333kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (464kB) |
||
Text
BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (208kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (274kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Maula, Inna Zulfatul, 12102173010, Larangan Ratu Telu dalam perspektif ‘Urf (Studi Kasus Desa Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek), Jurusan Hukum Keluarga Islam, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2022, Dosen Pembimbing; Prof. Dr. Iffatin Nur, S. Ag., M. Ag. Kata Kunci : Ratu Telu, Tradisi, ‘Urf Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena budaya Larangan Ratu Telu yang berkembang dalam masyarakat Desa Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek, dan untuk mengetahui dari sisi perspektif ‘urf. Larangan tersebut sering dilakukan dan diyakini masyarakat sampai saat ini tetapi tidak memperhatikan apakah sesuai dengan Al Qur’an dan As Sunnah. Padahal jelas tidak ada dalil dan hukum syara’ yang menyebutkan. Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah 1.) Bagaimana Budaya Larangan Telu yang berkembang dalam Masyarakat Desa Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek ? 2.) Bagaimana Budaya Larangan Ratu Telu di Desa Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek dalam Perspekrif At Thiyarah? 3.) Bagaimana Budaya Larangan Ratu Telu di Desa Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek dalam Perspektif ‘Urf? Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber Data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik Pengambilan Data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumetasi. Teknik Analisa Data menggunakan tiga tahap yakni redukasi data, pemaparan data, dan kesimpulan. Sedangkan Teknik pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Berdasarkan temuan Penelitian menunjukkan bahwa 1.) Budaya Larangan Ratu Telu adalah Budaya masyarakat Desa Sukowetan yang percaya bahwa satu rumah tidak bisa ditempati oleh tiga keluarga sekaligus. Rasa takut akan banyak kesialan yang menimpa dan cerita-cerita yang beredar tentang adanya kejadian yang dihubungkan dengan larangan itu membuat masyarakat tetap percaya dan yakin bahwa larangan ratu telu tidak bisa di langgar begitu saja. 2.) Budaya Larangan Ratu Telu masuk dalam kategori At Thiyarah karena beranggapan sial. Dan thiyarah termasuk kedalam perbuatan syirik kecil. Karena masyarakat yang menjalankan dan meyakini budaya Larangan Ratu Telu memiliki perasaan takut dan was-was apabila melanggar aturan yang ditetapkan sehingga kekhawatiran tersebut akan di anggap mendatangkan kesialan. 3.) Diliihat dari hukum Islam yaitudari sisi urf hukum asalnya adalah boleh. Tetapi menjadi haram apabila masyarakat meniatkan dan meyakini apabila melanggar tradisi tersebut akan mendapatkan bala’ dan kesialan. Tidak diperbolehkan masyarakat untuk meyakini Larangan Ratu Telu karena tidak ada nya dalil syara’ dan hukum yang dapat menjelaskan fenomena larangan ratu telu. Memperbolehkan asal harus diyakini dari sisi sosial dan psikologi tentang tradisi ini. Karena budaya seperti ini memang harus tetap dilestarikan asal tidak diyakini dan idak di sangkutkan dengan hal yang berbau mistik.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | 12102173010 INNA ZULFATUL MAULA |
Date Deposited: | 21 Mar 2023 06:26 |
Last Modified: | 21 Mar 2023 06:26 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/33417 |
Actions (login required)
View Item |