PENINGKATAN PEMAHAMAN MANAJEMEN UJIAN HIDUP PADA MAJELIS TAKLIM SIROJUL AMIN DESA GANDEKAN KEC. WONODADI BLITAR

Dr.NurulHidayah, M.Ag,, 197305072000032001 (2022) PENINGKATAN PEMAHAMAN MANAJEMEN UJIAN HIDUP PADA MAJELIS TAKLIM SIROJUL AMIN DESA GANDEKAN KEC. WONODADI BLITAR. [ Experiment ]

[img] Text
PENINGKATAN PEMAHAMAN MANAJEMEN UJIAN HIDUP PADA MAJELIS TAKLIM SIROJUL AMIN DESA GANDEKAN KEC. WONODADI BLITAR .docx

Download (1MB)

Abstract

Tidak ada satupun manusia yang hidup di muka bumi tanpa mengalami ujian hidup. Karena ujian hidup itu hakikatnya bentuk dari kasih sayang Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya. Dalam konsep Islam, permasalahan kehidupan adalah mutlak adanya. Ia merupakan media Allah untuk menaikkan derajat dan martabat hamba agar berada di posisi yang mulia dalam pandangan Allah. Ada beberapa macam masalah dalam kehidupan bagi manusia yang menurut al-Qur’an dikelompokkan antara lain ketakutan, kelaparan, kekurangan harta dan makanan, dan kematian. Demikian firman Allah yang artinya : ”Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar”. (QS. Al Baqarah : 155). Ketakutan bersumber dari dalam jiwa. ketakutan adalah kondisi emosional yang berasal dari objek spesifik. Ketakutan juga merupakan emosi dasar manusia yang akan selalu ada pada setiap individu. Respon fight or flight yang terdapat pada sistem syaraf simpatetik mengijinkan individu untuk merespon secara cepat ketika menghadapi beberapa ancaman yang akan hadir segera. Ketakutan secara subjektif juga bisa berubah seketika dari ketakutan yang normal menjadi ketakutan yang sangat kuat. Kelaparan adalah suatu kondisi dimana tubuh masih membutuhkan makanan, biasanya saat perut telah kosong baik dengan sengaja maupun tidak sengaja untuk waktu yang cukup lama. Kelaparan adalah bentuk ekstrem dari nafsu makan normal. Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk kepada kondisi kekurangan gizi yang dialami sekelompok orang dalam jumlah besar untuk jangka waktu yang relatif lama, biasanya karena kemiskinan, konflik politik, maupun kekeringan cuaca. Kemiskinan menurut Islam adalah orang/keluarga yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak bagi kemanusiaan atau orang/keluarga yang mempunyai sumber mata pencaharian, tapi tidak dapat memenuhi kebutuhan yang layak bagi kemanusiaan. Kematian dalam terminologi agama adalah keluarnya ruh dari jasad atas perintah Allah swt. Tidak seorang pun memilki kewenangan tersebut, Allahlah yang memiliki otoritas untuk mengambil ruh dari jasad dengan memerintahkan malaikat Izrail untuk mencabutnya. Setiap permasalahan kehidupan yang diberikan, Allah telah mengukur kekuatan hamba-Nya sehingga jika ia mau berikhtiar secara optimal dan bersabar pasti mampu melalui dengan baik. Hal telah disampaikan Allah dalam al-Qur’an : ”Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya”. (QS. Al-Baqarah : 286). Meskipun Allah telah mengukur kemampuan hamba-Nya, namun dalam realitas tidak semua manusia mampu menghadapi persoalan kehidupan mereka masing-masing. Bahkan banyak manusia yang gagal menjalani ujian dalam hidupnya sehingga mereka mengeluh, mengalami stres, depressi, dan justru menambah masalah yang semakin berat. Kita bisa melihat fenomena yang marak di sekitar kita. Seperti pengangguran yang menyebabkan kejahatan, kemiskinan, kekeringan, bencana alam, pembunuhan baik di kalangan orang lain mapun keluarga, perampokan, pemerkosaan bahkan terjadi inces (pemerkosaan dalam keluarga), penipuan dengan berbagai model, permusuhan, dan banyak sekali aneka ragam kejahatan. Terjadinya bunuh diri dan berbagai kejahatan lain itu merupakan bukti nyata gagalnya manusia menjalani ujian dalam kehidupannya. Karena itulah, maka penting mengelola ujian Allah dengan cara yang tepat agar setiap ujian yang dihadapkan kepada kita sehingga kita mampu menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai khalifatullah fi al ardl. Pengabdian masyarakat yang akan penulis lakukan di Majelis Taklim Sirojul Amin desa Gandekan kec. Wonodadi Kab. Blitar ini adalah tentang bagaimana kita bisa memenaj setiap ujian yang sesungguhnya merupakan karunia Allah itu. Di sini penulis memberikan pemahaman yang benar tentang hakikat ujian Allah, macam-macam ujian Allah, perangkat-perangkat yang dijadikan sebagai media untuk menguji hamba-Nya, shoftware yang sudah disiapkan Allah dalam tubuh manusia untuk menghadapi setiap ujian yang datang, dan manajemen dalam menghadapi ujian Allah. Khusus mengenai manajemen, penulis akan memberikan pemahaman tentang bagaimana menyiapkan diri dalam menghadapi ujian (planning), apa yang harus dilakukan saat ujian datang (actuating), sejauh mana tingkat keberhasilan kita dalam menjalani ujian (evaluating), dan apa yang harus diperbaiki agar tidak terjadi kesalahan dalam menghadapi ujian berikutnya (controlling).

Item Type: Experiment
Subjects: Kesejahteraan Sosial
Manajemen Dakwah
Divisions: Karya Dosen
Depositing User: 197305072000032001 Dr.Nurul Hidayah, M.Ag.
Date Deposited: 08 May 2023 02:16
Last Modified: 08 May 2023 02:16
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/33975

Actions (login required)

View Item View Item