POLEMIK ISRAI’LIYYAT DALAM TAFSIR (Studi Penafsiran Penisbatan Syirik Kepada Adam dan Hawa’ dalam Al-Qur’an Surat al-A’raf [7] : Ayat 189-190 Menurut Ibnu Kasir, dan Muhammad Quraish Shihab)

Markaban, 2831123006 (2016) POLEMIK ISRAI’LIYYAT DALAM TAFSIR (Studi Penafsiran Penisbatan Syirik Kepada Adam dan Hawa’ dalam Al-Qur’an Surat al-A’raf [7] : Ayat 189-190 Menurut Ibnu Kasir, dan Muhammad Quraish Shihab). [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
ABSTRAK DAN COVER.pdf

Download (645kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (264kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II BIOGRAFI & KARAKTERISTIK TAFSIR.pdf

Download (653kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III PANDANGAN ISLAM TENTANG ISRAILIYYAT, SYIRIK, ADAM DAN HAWA.pdf

Download (601kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV PENAFSIRAN QS. AL-A'RAF AYAT 189-190.pdf

Download (261kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V ANALISIS ISRAILIYYAT.pdf

Download (296kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.pdf

Download (44kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (62kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “POLEMIK ISRAI’LIYYAT DALAM TAFSIR (Studi Penafsiran Penisbatan Syirik Kepada Adam dan Hawa’ dalam al-Qur’an Surat al-A’raf [7] : Ayat 189-190 Menurut Ibnu Kasir, dan Muhammad Quraish Shihab)” ini ditulis oleh Markaban dengan nomor induk mahasiswa (NIM) 2831123006 dan dibimbing oleh Muhammad Ridho, M.A. Penelitian dalam skripsi ini di latar belakangi oleh keinginan penulis untuk mengomparasikan antara Tafsir al-Qur’an al-Azim karya Ibnu Kasir sebagai tafsir era klasik yang dinilai mampu mejawab secara logis dan sistematis polemik Israi’liyyat penafsiran al-Qur’an surat al-A’raf ayat 189-190, dengan Tafsir al-Mishbah karya Muhammad Quraish Shihab sebagai tafsir era modern yang memiliki nuansa keindonesiaan. Penulis menginginkan dari produk komparasi tersebut dapat memunculkan bentuk persamaan dan perbedaan karakteristiknya dan relevansinya Israi’liyyat pada tafsir era modern. Sedangkan fokus kajian pada penelitian ini terdapat pada perbandingan metode kritik Israi’liyyat antara kedua mufassir dalam ayat tersebut. Sehingga penulis mengangkat rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimana persamaan dan perbedaan penafsiran Ibnu Kasir, dan Muhammad Quraish Shihab terhadap QS. al-A’raf [7] : Ayat 189-190?, 2) Bagaimana perbandingan metode kritik Israi’liyyat antara Ibnu Kasir, dan Muhammad Quraish Shihab dan apa pengaruhnya terhadap produk penafsiran?. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan bidang Tafsir yang mengusung metode komparatif pemikiran tokoh. Produk komparatif tersebut akan menjadi pengantar untuk melakukan perbandingan metode kritik Israi’liyyat antar kedua mufassir guna mengetahui kualitas dan pengaruhnya terhadap produk penafsiran. Dalam melakukan perbandingan ini penulis berlandaskan pada kaidah klarifikasi Israi’liyyat yang meliputi pengamatan sanad, matan, dan sumber rujukan. Dari landasan tersebut penulis membangun teori baru yang penulis sebut sebagai kaidah penilaian metode kritik Israi’liyyat. Teori ini mengklasifikasikan kualitas metode kritik Israi’liyyat seseorang menjadi tiga kategori yaitu longgar, moderat, dan ketat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Persamaan kedua mufassir yaitu menolak Israi’liyyat penisbatan syirik kepada Adam dan Hawa’. Perbedaanya, Ibnu Kasir menekankan makna tafsirnya pada cerita tentang orang-orang musyrik dari kalangan keturunan A<dam dan Hawa’, sedangkan Muhammad Quraish Shihab menafsirkannya sebagai cerita tentang sepasang orang (lelaki dan perempuan) yang tidak pintar dalam mensyukuri anugerah dari Allah SWT. 2) Keduanya memiliki perbedaan metode kritik Israiliyyatnya. Ibnu Kasir dengan kualitas ketat sehingga produk penafsirannya mudah diterima tanpa ada keraguan, sedangkan Muhammad Quraish Shihab kualitasnya longgar sehingga untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat perlu mengkaji ulang dari produk penafsirannya. Meskipun demikian kedua tafsir tersebut memiliki solusi penafsiran yang sama ketika telah menolak Israi’liyyat yaitu dengan mengikuti pandangan dari tokoh lain. Hal inilah yang mengindikasikan bahwa metode tafsir era klasik masih relevan untuk di kontekstualkan pada tafsir era modern.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: 2831123006 Markaban
Date Deposited: 09 Dec 2016 03:14
Last Modified: 09 Dec 2016 03:14
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/3477

Actions (login required)

View Item View Item