PANDANGAN ULAMA NU TERHADAP TRADISI PENARIKAN HARTA SESERAHAN PASCA PERCERAIAN (Studi Kasus di Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk)

MUHAMAD ZJAKARIYA PRASTIYA, 12102193004 (2023) PANDANGAN ULAMA NU TERHADAP TRADISI PENARIKAN HARTA SESERAHAN PASCA PERCERAIAN (Studi Kasus di Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk). [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (973kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (272kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (160kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (509kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (884kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (310kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (441kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (387kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (92kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (384kB)

Abstract

Muhamad Zjakariya Prastiya 12102193004, Pandangan Ulama NU Terhadap Tradisi Penarikan Harta Seserahan Pasca Perceraian (Studi Kasus di Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk), Program Studi Hukum Keluarga Islam, Jurusan Syariah, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Pembimbing: Dr. H. Asmawi, M.Ag. Kata Kunci : Tradisi Penarikan Harta Seserahan, Perceraian, Pandangan Ulama Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebiasaan di Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk memiliki suatu tradisi yang masih diterapkan sampai saat ini yaitu tradisi seserahan. Seserahan tersebut berupa perabotan rumah tangga. Namun terdapat suatu adat kebiasaan apabila hubungan pernikahan antara seorang suami dengan istri telah resmi bercerai maka seserahan yang diberikan kepada pihak perempuan ditarik kembali oleh pihak laki-laki. Tradisi tersebut sudah terjadi secara turun temurun sehingga oleh masyarakat tersebut terus dilakukan namun dalam hal ini tradisi tersebut masih berdasar pada adat istiadat belum mencapai ke dalam hukum Islam dan karena sudah menjadi tradisi mereka meyakini bahwa tradisi tersebut sudah sesuai dengan ajaran hukum Islam. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1) untuk mendeskripsikan bagaimana tradisi seserahan dalam pernikahan pada masyarakat Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk, 2) untuk mendeskripsikan bagaimana status harta seserahan ketika terjadi perceraian di Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk, 3) untuk mendeskripsikan bagaimana pandangan ulama NU terhadap penarikan harta seserahan pasca perceraian di Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknis analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi atau kesimpulan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) tradisi seserahan di Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk ini merupakan sebuah tradisi yang secara turun yang termasuk ke dalam Urf. Tradisi ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. dan sebagai tanda keseriusan seorang laki-laki kepada seorang perempuan yang dinikahinya. Harta seserahan ini berupa perabotan rumah tangga pada proses seserahan ini dilakukan ketika hari akad pernikahan dalam proses pernikahan adat istiadat. 2) harta seserahan tersebut sah milik kedua belah pihak atas kesepakatan yang telah dilakukan. Dalam proses penarikan harta seserahan ini mengedepankan musyawarah dalam prosesnya. Maka dari itu harta yang ditarik kembali tersebut sah atas kerelaan kedua belah pihak yang menyepakatinya. 3) Menurut pandangan ulama NU Kabupaten Nganjuk tradisi tersebut pada dasarnya sudah tidak dapat ditarik kembali karena sudah menjadi hak istri walaupun terjadi perceraian. Namun apabila istri mengikhlaskan atau ridho maka boleh ditarik kembali harta seserahan tersebut dan harta seserahan yang boleh ditarik kembali hanya harta yang dahulu diberikan dan harta tersebut masih atau tidak berubah.

Actions (login required)

View Item