DANDANG ONGAK-ONGAK SEBAGAI TRADISI LARANGAN PERNIKAHAN PADA MASYARAKAT TUGU TRENGGALEK DITINJAU DARI TEORI FENOMENOLOGI

RAHMA APRILLA ZUMROTUL A'FFIFAH, 12102193006 (2023) DANDANG ONGAK-ONGAK SEBAGAI TRADISI LARANGAN PERNIKAHAN PADA MASYARAKAT TUGU TRENGGALEK DITINJAU DARI TEORI FENOMENOLOGI. [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (696kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (802kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (285kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (315kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (635kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (286kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (511kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (493kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (312kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (294kB)

Abstract

Rahma Aprilla Zumrotul A’ffifah. NIM. 12102193006, Dandang Ongak-Ongak Sebagai Tradisi Larangan Pernikahan Pada Masyarakat Tugu Trenggalek Ditinjau Dari Teori Fenomenologi, Program Studi Hukum Keluarga Islam,Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2023, Pembimbing : Dr. Rohmawati., M.A. Kata Kunci: Dandang Ongak-Ongak, Tradisi, Teori Fenomenologi Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya tradisi larangan pernikahan pada masyarakat Tugu Trenggalek yang disebut dengan dandang ongak-ongak. Tradisi ini sudah melekat dalam kehidupan masyarakat Tugu. Jika tradisi ini dilanggar, maka akan mendatangkan musibah atau resiko dari dilangsungkannya pernikahan tersebut. Namun, tradisi ini masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Tugu. Dalam pandangan Islam, selama tradisi itu sesuai dengan ajaran Islam. Maka, tradisi dapat dijadikan sebagai pertimbangan hukum. Pemilihan teori fenomenologi dalam penelitian ini dianggap tepat untuk mengungkap realitas sosial yang ada dalam tradisi dandang ongak-ongak pada masyarakat Tugu berdasar pada tindakan secara sadar masyarakat dalam hal menerima dan memahami tradisi dandang ongak-ongak.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana masyarakat Tugu Trenggalek memahami tradisi larangan dandang ongak-ongak? 2) Bagaimana penerimaan masyarakat Tugu Trenggalek terhadap tradisi larangan pernikahan dandang ongak-ongak? 3) Bagaimana solusi ketika terjadi pernikahan dandang ongak-ongak pada masyarakat Tugu Trenggalek? Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data tersebut diedit, diperiksa dan disusun secara cermat serta diatur sedemikian rupa setelah itu dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah: 1) Pemahaman masyarakat Tugu tentang tradisi dandang ongak-ongak dapat dikategorikan dalam dua pemahaman. Perbedaan ini dikarenakan perbedaan makna dari kesadaran subjektif masyarakat dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari. Dasar tradisi larangan pernikahan ini termasuk ‘urf fi’li dan juga ‘urf khaṣ. 2) Penerimaan masyarakat Tugu terhadap tradisi dandang ongak-ongak masih adanya pro dan kontra. Di mana masing-masing memiliki alasan dan tujuan yang apabila ditinjau dari aspek tindakan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu adanya Because To Motive dan In Other To Motive. Adapun dalam penerimaan syara’ tradisi ini termasuk ‘urf atau‘urf fasid tergantung penerimaan masyarakat itu sendiri. 3) Solusi ketika terjadi pernikahan dandang ongak-ongak pada masyarakat Tugu ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu merubah arah dan dipapas atau dipetri. Apabila sudah terjadi pernikahan dandang ongak-ongak solusinya tetap sama yaitu dipetri atau dipapas, biasanya ditambah dengan solusi mageri.

Actions (login required)

View Item