MAKNA RAJAH AL-QUR’AN PADA PETILASAN SYEKH SUBAKHIR KABUPATEN BLITAR JAWA TIMUR

HANIN NADIA, 12850321004 (2023) MAKNA RAJAH AL-QUR’AN PADA PETILASAN SYEKH SUBAKHIR KABUPATEN BLITAR JAWA TIMUR. [ Thesis ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (74kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (20kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (407kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (489kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (670kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (260kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (14kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (245kB)

Abstract

Tesis dengan judul “Makna Rajah Al-Qur’an Pada Petilasan Syekh Subakhir Kabupaten Blitar Jawa Timur” ini ditulis oleh Hanin Nadia Pembimbing Dr. H. Ahmad Zainal Abidin, M.A dan Dr.Hj. Salamah Noorhidayati, M.Ag Kata kunci: Praktek Rajah,Al-Qur’an , Masyarakat. Penelitian tesis ini dilatarbelakangi oleh adanyaulama-ulama terdahulu yangbanyak mengadopsi surat maupun ayat dalam Al-Qur’an untuk digunakan sebagai jimat atau rajah guna sesuatu kepentingan tertentu.Diantara rajah ini yaitu seperti yang ditemukan dalam petilasan Syekh Subakhir.Banyak orang yang beranggapan bahwa rajah atau jimat selalu berhubungan dengan sesuatu yang negatif. Namun pada faktanya banyak kegunaan rajah yang juga mengarah dalam hal positif dan memang digunakan untuk berjuang dalam kepentingan agama islam.Dalam Petilasan Syekh Subakhir terdapat pengamalan yang orang biasa menyebutnya rajah yakni Rajah Aji Kolo Cokro dan kalimat Tayyibah.Fenomena rajah ini peneliti temukan dan ada pada Petilasan Syekh Subakhiryangmestinya kekuatan rajah memang tak terlihat oleh kasat mata, namun menurut beberapa sumber yang telah ada,kekuatan rajahSyekh Subakhirmengalir disetiap organ, berproses seperti waktu dan akan membuahkan hasil jika proses telah mencapai tujuan, selagirajah itu berbau positif manusia boleh menggunakannya sebagai wujud jalan perlindungan atau kata lain hanya sebagai perantara, selebihnya harus kepada sang pencipta yakni Allah SWT.Oleh karena itupenelitian ini akan fokus pada(1)Apa landasannormatif dalam tradisi pengamalan rajah Syekh Subakhir di Desa Penataran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar (2) Bagaimana bentuk dan penggunaan rajah Syekh Subakhir di Desa Nglegok Kabupaten Blitar (3) Bagaimana makna rajah Syekh Subakhir di masyarakat Desa Penataran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.Melalui penelitian dengan berbagai sumberi informasi sejarah yang berbeda, penulis memiliki tujuan mengungkap ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menyimpan makna maupun energi spiritualitas dalam menuntas kedholiman yang ada. Dalam problematika ini, fungsi dan peran rajah sangat diperlukan, entah itu sebagai barang pendukung maupun sarana untuk menyalurkan energi spiritualitas dalam kebatinan.Di samping itu,sebagai sumbangan terhadap khazanah tafsir nusantara penelitian ini juga dengan jelas mendeskripsikan bahwa ayat maupun surat yang ada dalam Al-Qur’an kaya akanmanfaat untuk mengatasi berbagai problem dalam kehidupan, menjadikan arah yang tak tentu menjadi lurus,menyingkap makna dan asumsi yang masih absurddan mempertegas hukum yang ada.Hal ini harus dipertegas dan dijadikan suatu komitmen kuat.Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa: (1)Landasan normatif mengapa hingga saat ini masyarakat Desa Penataran Kecamatan Nglegok Kabupaten masih banyak yang percaya dan mengamalkan Rajah Kolo Cokro Syekh Subakhir didasari dengan banyak macam faktor, yakni ada faktor agama, faktor pendidikan, faktor keluarga, faktor lingkungan dan juga faktor budaya.Kaitannya dengan tafsir yakni pada saat praktik pengamalannya yang setiap pembacaannya harus membaca Q.S Al-Ikhlas terlebih dahulu baru Q.S Al-Insyirah. Penulis menggunakan Penafsirah dari dua periode yakni periode klasik dan modern.Yakni Tafsir Ath-Thabari dan Tafsir Al-Misbah.Dari beberapa faktor tersebut penulis dapat mengambil banyak asumsi dan pandangan mengapa Rajah Syekh Subakhir masih dipercaya banyak mendatangkan khasiat dan manfaatnya.(2)Jenis-jenis rajah jimat yang biasa digunakan dikalangan masyarakat Desa Penataran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar adalah Rajah supaya untuk rajah keselamatan rumah, Rajah untuk orang yang bepergian jauh, Rajahpagar goib, Rajah Pusaka Pedang Samurai.Rajah atau jimat adalah benda suci karena memiliki manfaat supranatural untuk mengatasi berbagai masalah hidup dan untuk membantu mencapai tujuan. Meskipun benda bertuah atau Rajah.(3)Dalam memaknai Rajah Kolo Cokro terhadap pandangan masyarakat sekitar Penataran penulis memakai teori dari karl Maennhem yakni ditinjau dari Makna Ojektif, maknaEkspresif dan makna Dokumenter guna menggali makna implisit maupun eksplisit pada observasi lapangan yang menggandeng sejarah panjang pada penelitian ini.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Agama
Agama > Al Quran
Agama > Tafsir Quran
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: 12850321004 HANIN NADIA
Date Deposited: 06 Jul 2023 02:16
Last Modified: 06 Jul 2023 02:16
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/37124

Actions (login required)

View Item View Item