KONSEP ESKATOLOGI DALAM AL-QUR’AN (Studi Komparatif Penafsiran Abu Hamid Al-Ghazali dan Fazlur Rahman)

RAGA MAULANA PRIMADI, 12850321008 (2023) KONSEP ESKATOLOGI DALAM AL-QUR’AN (Studi Komparatif Penafsiran Abu Hamid Al-Ghazali dan Fazlur Rahman). [ Thesis ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (786kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (410kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (722kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (425kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (508kB) | Preview

Abstract

Tesis ini berjudul “Konsep Eskatologi dalam Al-Qur’an (Studi Komparasi penafsiran Abu Hamid Al-Ghazali dan Fazlur Rahman)” ditulis oleh Raga Maulana Primadi dengan dua pembimbing yaitu Prof. Dr. H. Abad Badruzaman, Lc., M.Ag dan Dr. H. Ahmad Zainal Abidin, M.A Kata Kunci: Eskatologi, Akhirat, Komparasi, Kontekstualisasi. Khazanah keilmuan Islam dari era klasik hingga modern terus memunculkan kajian- kajian wacana ke-Islaman, terkhususnya terhadap al-Qur’an. Banyak dari ulama-ulama berusaha menggali isi inti dari al-Qur’an, dalam bidang tafsir misalnya. Pengadaan beragam metode dan penafsiran telah dilakukan oleh ulama-ulama tafsir hingga ulama yang notabenya bukan dianggap sebagai mufassir telah memberikan sumbangsih karya mengenai kajian tentang ayat-ayat al-Qur’an. Kajian tentang Eskatologi (al-Sam‘iyya>t) menjadi perhatian penting ulama pada zamannya, hingga menjadi perdebatan oleh sebagian kalangan ulama dan filosof. Selain dari para filsuf, pembahasan tentang ayat-ayat al-Sam‘iyya>t juga banyak dilakukan oleh para mufassir yang membahas banyak tentang makna ayat-ayat dalam al- Qur’an. Seperti Imam al-Thabari, Imam al-Razi, Muhammad Abduh, hingga pada masa kini di Indonesia seperti Buya Hamka dan Quraisy Syihab. Dari banyaknya mufassir tersebut, penulis akan menilik pemikiran dan penafsiran yang sebenarnya tidak dianggap sebagai seorang mufassir, tetapi memiliki gaya kajian dan pemikiran tentang al-Qur’an dalam karyanya seperti Abu Hamid al-Ghazali dan Fazlur Rahman. Dalam sejarahnya mereka disebut sebagai para pembaharu Islam dalam abad pertengahan dan zaman modern dalam Islam. Maka peneltian ini akan membahas konsep tentang eskatologi dalam al-Qur’an menurut penafsiran al-Ghazali dan Fazlur Rahman. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana wawasan al- Qur’an tentang Eskatologi?; 2) Bagaimana pandangan al-Ghazali dan Fazlur Rahman atas ayat- ayat Eskatologi?; 3) Bagaimana Komparasi antara penafsiran al-Ghazali dan Fazlur Rahman atas ayat-ayat Eskatologi?; 4) Bagaimana Kontekstualisasi konsep Eskatologi dalam era kekinian?. Adapun jenis penelitian ini adalah Library Research (Studi Kepustakaan) dengan sumber primernya berasal dari literatur karya Abu Hamid al-Ghazali dan karya Fazlur Rahman. Adapun analisis data dilakukan secara deskriptif-analitis, dilanjutakan melakukan komparasi kepada pemikiran kedua tokoh. Kesimpulan yang dapat diuraikan dari penelitian ini adalah Eskatologi secara umum adalah doktrin tentang akhir dari manusia dan dunia, sedangkan eskatologi dalam Islam adalah doktrin tentang hari akhir yang bersifat g}aibiyyah atau juga dikenal sebagai istilah al- Sam‘iyya>t. Didalamnya membahas tentang konsep dunia dan akhirat, kematian, kiamat dunia, hari kebangkitan, pengadilan, serta doktrin surga dan neraka. Kedua, hasil penafsiran yang dilakukan al-Ghazali dan Fazlur Rahman dalam karyanya masing-masing memberikan menunjukkan pembahasan yang sama dengan metodologi yang berbeda. Keduanya sama-sama menjelaskan bahwa eskatologi dalam al-Qur’an adalah doktrin tentang segala sesuatu yang terjadi di akhirat, yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran bagi setiap manusia dalam memperbaiki diri dan hidup lebih bermoral di dunia. sedangkan keduanya berdeda dalam metode penafsiran, al-Ghazali menggunakan metode kalam-mistis dengan pendekatan normatif-teologis dan Rahman menggunakan metode interpretasi filosofis dengan pendekatan sisntesis-logis dalam penafsiran ayat-ayat akhirat (eskatologi). Dalam memposisikan masalah eskatologi dalam era kekinian, maka perlu adanya: pertama, Responsibilitas manusia segala perbuatan baik dan buruk manusia dunia dan konsekuensi di akhirat. Kedua, Trasnparansi dan reabilitas perbuatan sebagai upaya menghadapi pengadilan di akhirat. Ketiga, akuntabilitas ukuran h}isa>b dan miza>n berimplikasi terhadap keseimbangan sosial kemasyarakatan.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Agama > Al Quran
Agama > Tafsir Quran
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: 12850321008 Raga Maulana Primadi
Date Deposited: 23 Jul 2023 05:41
Last Modified: 23 Jul 2023 05:41
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/37777

Actions (login required)

View Item View Item