MUKMINATUL FARIDA, 12850721005 (2023) TRADISI LABUH LAUT SEMBONYO DAN RELEVANSINYA DENGAN PELESTARIAN EKOSISTEM LAUT. [ Thesis ]
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (141kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (92kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (297kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (371kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (257kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (295kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (331kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (12kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (77kB) |
Abstract
Tesis dengan judul “Tradisi Labuh Laut Sembonyo dan Relevansinya dengan Pelestarian Ekosistem Laut” ini ditulis oleh Mukminatul Farida dengan Promotor/Pembimbing yaitu; Dr. Mulia Ardi, M.Phil dan Dr. Rizqa Ahmadi, Lc.,MA Kata Kunci: Labuh Laut Sembonyo, Kosmologi, Sumber Daya Laut Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi perubahan lingkungan yang terjadi di Pantai Sine Kabupaten Tulungagung. Pemanfaatan sumber daya laut yang dilakukan secara terus menerus berdampak pada kondisi ekosistem laut yang mengalami degradasi. Bentuk dari adanya penurunan kualitas lingkungan di sekitar pantai adalah adanya perubahan iklim yang tidak menentu, banjir rob, hingga penurunan hasil tangkap nelayan. Permasalahan ini tidak bisa diselesaikan dengan cara struktural, melainkan perlu pendekatan kepada masyarakat langsung karena berkaitan dengan kesadaran atas pentingnya menjaga lingkungan. Tradisi Labuh Laut Sembonyo adalah kegiatan adat tahunan yang disakralkan oleh masyarakat nelayan sebagai salah satu upaya untuk melestarikan ekosistem laut. Kegiatan adat ini menjadi salah satu kearifan budaya lokal yang mengajarkan nilai moral apa yang harus dilakukan termasuk tindakan untuk menjaga pelestarian lingkungannya. Dari masalah tersebut ditarik rumusan masalah berupa, (1) Bagaimana kosmologi Tradisi Labuh Laut Sembonyo di Pantai Sine Tulungagung? (2) Bagaimana relevansi Tradisi Labuh Laut Sembonyo dalam konteks pelestarian ekosistem laut di Pantai Sine Tulungagung? Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi berbasis penelitian lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah Tradisi Labuh laut sembonyo adalah sebuah ritual adat masyarakat nelayan sebagai bentuk interpretasi atas lingkungannya. Masyarakat nelayan menjadikan tradisi tersebut sebagai falsafah hidup atau media berkomunikasi dengan lingkungan dan penciptanya. Dalam kosmologi relasi antara manusia, lingkungan alam, dan Tuhan ini dilihat sebagai suatu kesinambungan hierarkirs yang seimbang. Terlepas dari perbedaan pandangan kosmologi barat dan kosmologis Islam, masyarakat nelayan memiliki pemaknaan sendiri atas relasi tersebut sebagai kosmologi labuh laut sembonyo. Kosmologi Labuh Laut Sembonyo ini adalah penjabaran nilai-nilai filosofis yang dibangun masyarakat nelayan sine dalam memaknai dirinya dan lingkungannya. Pemaknaan tersebut salah satunya terwujud dalam upacara kebudayaan Tradisi Labuh Laut sebagai sebuah ritual yang dilakukan secara rutin dengan tata aturan tertentu sebagai bentuk adanya relasi antara masyarakat, Tuhan, dengan lingkungan alam. Relasi masyarakat nelayan, lingkungan, dan Tuhan berada dalam posisi seimbang dengan interkasi timbal balik yang terbentuk, pemaknaan mbaurekso sebagai pelindung kehidupan mereka dihormati melalui upacra tradisi tersebut. Analogi yang digunakan dalam hubungan relasional tersebut adalah arah mata angin yaitu memiliki relasi vertikal antara Tuhan dengan manusia, dan hubungan vertikal antara manusia dengan pengkosmos lain. Selain itu kompleksitas permasalahan lingkungan yang ada di pesisir Pantai Sine ini ditinjau dalam perspektif kosmologis ekologi menunjukkan bahwa perlu pendekatan sentra kepada manusia sebagai jalan menyelesaikan permasalahan lingkungan tersebut. Kerusakan ekologis dimaknai sebagai bentuk adanya ketidakseimbangan yang ada di dunia kosmos. Relevansi antara Tradisi Labuh Laut Sembonyo dengan pelestarian ekosistem laut ditunjukkan dengan adanya tindakan tanpa sadar dari masyarakat nelayan bahwa melaksanakan upacara adat akan sekaligus menjaga kelestarian ekosistem laut. Hal ini dikarenakan adanya pelarangan melaut dan pemanfaatan laut saat berlangsungnya upacara adat tersebut.
Item Type: | Thesis (UNSPECIFIED) |
---|---|
Subjects: | Filsafat > Filsafat Islam Sosiologi Agama > Tradisi |
Divisions: | Pascasarjana > Thesis > Filsafat Agama |
Depositing User: | 1313030080 OK PRINT |
Date Deposited: | 18 Aug 2023 09:09 |
Last Modified: | 18 Aug 2023 09:09 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/38987 |
Actions (login required)
View Item |