PEMAKNAAN SIMBOL TEDAK SITEN DALAM TRADISI MITONAN BAYI DI MASYARAKAT DESA MULYOSARI KECAMATAN PAGERWOJO KABUPATEN TULUNGAGUNG

YULIA NOVITA HANUM, 12309193089 (2023) PEMAKNAAN SIMBOL TEDAK SITEN DALAM TRADISI MITONAN BAYI DI MASYARAKAT DESA MULYOSARI KECAMATAN PAGERWOJO KABUPATEN TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

[img] Text
PEMAKNAAN SIMBOL TEDAK SITEN DALAM TRADISI MITONAN BAYI DI MASYARAKAT DESA MULYOSARI KECAMATAN PAGERWOJO KABUPATEN TULUNGAGUNG.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Pada penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pemaknaan simbol tradisi tedak siten atau mitonan bayi di Desa Mulyosari Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung. Adapun yang melatarbelakangi penulisan ini adaah penulis ingin mengetahui perlengkapan, prosesi pelaksanaan serta pemaknaan simbol tradisi tedak siten. Metode atau pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian yang bersifat kualitatif dengan metode deskriptif. Pada saat pengumpulan data menggunakan tiga cara yaitu dengan cara wawancara, observasi, dan dokumen. Hasil penelitian menemukan bahwa tedak siten ialah salah satu rangkaian ritual pada saat peristiwa kelahiran atau slametan pada istiadat Jawa. Tedak siten dilaksanakan ketika si anak mulai memasuki usia 7 lapan (setara dengan 7 x 35 hari/245 hari), atau 8 bulan pada kalender Masehi. Orang tua yang melaksanakan tradisi tadi dengan niat untuk berdoa kepada Sang Maha Pencipta agar anaknya dewasa nanti memiliki sifat yang amanah, menyukai ibadah dan ilmu, serta pandangan kerjanya tinggi. Di masyarakat Desa Mulyosari secara turun temurun masih melaksanakan tradisi tedak siten. Masyarakat tersebut masih melaksanakan ritual-ritual keagamaan adat Jawa, meskipun ada beberapa ritual yang dilaksanakan oleh masyarakat di Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo tidak lagi mengikuti dengan aturan dalam adat Jawa yang seharusnya. Masyarakat setempat yang mempraktikkan budaya tedak siten ini tidak jauh berbeda dengan nilai-nilai budaya Jawa, apalagi masih banyak masyarakat di sana yang masih mempraktikkan budaya tedak siten secara sederhana dan efektif serta modern. Pelaksanaan tedak siten dianggap sebagai suatu kewajiban yang sudah ada dan harus dilaksanakan untuk masyarakat Jawa secara keseluruhan. Masyarakat Desa Mulyosari merasakan akan ada hal yang kurang lengkap apabila tidak melaksanakan tradisi ini. Kata Kunci: Masyarakat, Tedak Siten, Mitonan Bayi, Makna Simbol

Item Type: Skripsi
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Sosiologi Agama
Depositing User: 12309193089 YULIA NOVITA HANUM
Date Deposited: 30 Aug 2023 04:19
Last Modified: 30 Aug 2023 04:19
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/39525

Actions (login required)

View Item View Item