HIDAYATUSYIFA, 12309193092 (2023) NILAI SOSIAL DAN KEAGAMAAN DALAM RITUAL MANTEN KUCING (STUDI KASUS TRADISI MEMINTA HUJAN DI MASYARAKAT DESA PELEM CAMPURDARAT TULUNGAGUNG). [ Skripsi ]
Text
NILAI SOSIAL DAN KEAGAMAAN DALAM RITUAL MANTEN KUCING (STUDI KASUS TRADISI MEMINTA HUJAN DI MASYARAKAT DESA PELEM CAMPURDARAT TULUNGAGUNG).pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Tradisi manten kucing di desa Pelem, kecamatan Campurdarat, kabupaten Tuluangagung. Merupakan tradisi ritual meminta hujan satu-satunya yang ada di kabupaten Tuluangagung dan masih dilaksanakan sampai sekarang. Tradisi ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali, tepatnya di saat musim panas datang (kemarau panjang). Penelitian ini berkaitan dengan salah satu teori Emile Durkheim tentang totemisme dari suku Ojibwa, yaitu suku Ojibwa memiliki kepercayaan dan menganggap bahwa hewan sebagai sesuatu yang sakral. Tetapi, yang menjadi pertanyaan apakah masyarakat desa Pelem mengetahui nilai sosial dan keagamaan yang ada dalam ritual matem kucing atau hanya sekedar melaksanakannya saja. Nilai sosial dan keagamaan dalam ritual maten kucing di desa Pelem ini menarik untuk diteliti secara lebih mendalam untuk mengetahui nilai sosial dan keagamaannya. Penelitian mengenai ritual maten kucing di desa Pelem menarik untuk dilakukan dengan lebih teliti guna memahami nilai-nilai sosial dan keagamaan yang terkandung di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana nilai-nilai sosial dan keagamaan yang terdapat dalam pelaksanaan ritual manten kucing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi ritual manten kucing sudah ada sejak zaman Belanda menjajah dan sudah dilaksanakan selama bertahun-tahun. Proses pelaksanaannya dilaksanakan setahun sekali, tepatnya saat kemarau panjang dan dilaksanakan pada bulan yang tidak tentu, serta pelaksanaannya dari siang hari hingga selesai. Tradisi ritual manten kucing ini terdapat nilai sosial dan keagamaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa tradisi Manten Kucing yaitu ritual meminta hujan di desa Pelem kabupaten Tuluangagung terdapat nilai sosial dan keagamaan. Kata kunci: nilai keagamaan, nilai sosial, ritual manten kucing, totemisme.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Agama Agama > Aliran Kepercayaan Pengembangan Masyarakat Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Sosiologi Agama |
Depositing User: | S1 12309193092 HIDAYATUSYIFA |
Date Deposited: | 13 Sep 2023 06:04 |
Last Modified: | 13 Sep 2023 06:04 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/40095 |
Actions (login required)
View Item |