PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM KURIKULUM MERDEKA PADA SIKAP GOTONG ROYONG PESERTA DIDIK USIA DASAR (Studi Multisitus di MIN 14 Blitar dan SDN Karanggayam 01)

MAHFIROTUL QIBTIYAH, 12850521018 (2023) PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM KURIKULUM MERDEKA PADA SIKAP GOTONG ROYONG PESERTA DIDIK USIA DASAR (Studi Multisitus di MIN 14 Blitar dan SDN Karanggayam 01). [ Thesis ]

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (683kB)
[img]
Preview
Text
3. ABSTRAK.pdf

Download (348kB) | Preview
[img] Text
2. DAFTAR ISI.pdf

Download (34kB)
[img]
Preview
Text
4. BAB I.pdf

Download (178kB) | Preview
[img] Text
5. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (331kB)
[img] Text
6. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (216kB)
[img] Text
7. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (620kB)
[img] Text
8. BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (125kB)
[img] Text
9. BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (16kB)
[img] Text
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (141kB)

Abstract

ABSTRAK Tesis dengan judul “Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka pada Sikap Gotong Royong Peserta Didik (Studi Multi Situs di MIN 14 Blitar dan SDN Karanggayam 01)” ini ditulis oleh Mahfirotul Qibtiyah dengan promotor Prof. Dr. H. Achmad Patoni, M.Ag dan Prof. Dr. Nur Kholis, M.Pd Kata kunci : Profil Pelajar Pancasila, Kurikulum Merdeka, Sikap Gotong Royong Penelitian ini dilatarbelakangi dengan sebuah fenomena yang cukup menggemparkan di dunia pendidikan. Yaitu pedoman baru dalam dunia pendidikan yang bernama profil belajar Pancasila. Profil belajar Pancasila ini dicetuskan sebagai pedoman untuk peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Tidak hanya untuk kebijakan pendidikan di tingkat nasional tetapi diharapkan juga mampu menjadi pegangan untuk para pendidik dalam membangun karakter anak di ruang belajar yang lebih kecil. Belajar Pancasila dinilai sebagai pelajar yang kompeten serta memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai bangsa. Pada profil belajar Pancasila terdapat 6 dimensi diantaranya adalah beriman kepada Tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong, berkebhinekaan global, bernalar kritis, dan yang terakhir adalah kreatif. Tentunya dari keenam itu saling keterkaitan dan terhubung sehingga seorang pelajar akan mengeluarkan ide yang baru dan original agar dapat memecahkan masalah. Selain itu juga peserta didik akan dilatih untuk memiliki kemampuan bernalar kritis sejak dini agar dapat melihat permasalahan yang ada. Kemudian mendapatkan solusi untuk mempertimbangkan akhlak kepada makhluk hidup yang lain juga dapat memunculkan dimensi beriman kepada Tuhan, berakhlak mulia, dan dimensi gotong royong. Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah : (1) bagaimana desain penguatan profil pelajar pancasila dalam kurikulum merdeka pada sikap gotong royong peserta didik? ; (2) bagaimana penerapan penguatan profil pelajar pancasila dalam kurikulum merdeka pada sikap gotong royong peserta didik?; (3) bagaimana bentuk pelaporan penguatan profil pelajar pancasila dalam kurikulum merdeka pada sikap gotong royong peserta didik?. Tesis ini bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan, pola pikir, sikap dan pengalaman sebagai upaya peningkatan kualitas dalam mutu pendidikan, dengan memahami tujuan utama dari profil pelajar pancasila diharapkan mampu menciptakan karakter yang positif fan kuat kedalam diri peserta didik sejak usia dasar. Dan diharapkan mampu membuat karakter peserta didik menjadi seseorang yang memiliki sikap toleransi tinggi ditengah keberagaman dan era globalisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) desain yang diterapkan memiliki keistimewaan dan ciri khas masing-masing. Dari kedua desain dari kedua lembaga memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mensukseskan program dari pemerintah tentang himbauan menerapkan proyek profil pelajar pancasila. Terlebih dengan keunikan dari masing-masing desain tentunya akan dapat menjadi suatu ciri khas yang tentunya akan dapat terkenang dalam diri peserta didik. (2) penerapan dari kedua sekolah sama-sama saling mengikuti desain yang disepakati. Walaupun dengan desain yang berbeda, peneliti dapat melihat kesamaan unsur yang signifikan antar kedua lembaga walaupun berbeda naungan. Dengan madrasah yang memadukan pendidikan sekolah umum dan pesantren ternyata dapat mengimbangi dengan sekolah dasar. Hal ini yang merupakan menjadi satu nilai plus untuk lembaga madrasah. (3) bentuk pelaporan atau rapor antar dua sekolah juga memiliki kesamaan. Karena pada dasarnya yang mereka aplikasikan sebagai panduan adalah panduan yang pertama yaitu profil pelajar pancasila. Walaupun di madrasah didukung dengan profil pelajar rohmatan lil alamin, namun hal itu tidak menghambat tetapi justru menjadi inovasi yang menakjubkan. Sehingga dapat menjadi sebuah keunggulan yang tidak dimiliki sekolah dasar.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Pendidikan > Kurikulum
Pendidikan
Pendidikan > Pendidikan Dasar
Pendidikan > Pendidikan Anak
Divisions: Pascasarjana > Thesis > PGMI
Depositing User: 12850521018 Mahfirotul Qibtiyah
Date Deposited: 20 Sep 2023 03:02
Last Modified: 20 Sep 2023 03:02
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/40378

Actions (login required)

View Item View Item