AURAT PERSPEKTIF TAFSIR AL-IBRIZ DAN AL-MISHBAH SKRIPSI

ANIS HAMIDATUS ZAHRO, 12301193047 (2023) AURAT PERSPEKTIF TAFSIR AL-IBRIZ DAN AL-MISHBAH SKRIPSI. [ Skripsi ]

[img] Text
AURAT PERSPEKTIF TAFSIR AL-IBRIZ DAN AL-MISHBAH.pdf
Restricted to Registered users only

Download (881kB)

Abstract

Aurat menjadi sesuatu yang fenomenal dalam perspektif sosial keagamaan. Pandangan masyarakat khususnya di Indonesia yang mayoritas muslim, aurat menjadi sesuatu yang sangat privasi sehingga sangat tabu atau setidaknya kurang etis jika diperlihatkan kepada orang lain. Namun demikian, dalam konteks keagamaan terdapat perbedaan pandangan terhadap aurat, terutama berkaitan dengan batas-batas nilai kelayakan yang harus ditutup dari publik. Karenanya, permasalahan yang perlu dimengerti oleh masyarakat terutama adalah berkaitan dengan permasalahan batasan aurat dan konsekuensi hukum yang ditimbulkan oleh aurat. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan sumber data primer Tafsir Al-Ibriz karya K.H. Bisri Musthofa dan Tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab, didukung oleh data sekunder dariberbagai kajian tentang aurat oleh ulama lainnya. Hasil kajian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: 1) Ketentuan batasan aurat dalam al-Qur’an menurut K.H. Bisri Musthofa adalah seluruh badan wanita kecuali wajah dan telapak tangan, demikian juga halnya dengan M. Quraish Shihab, baginya juga seluruh badan kecuali pada bagian-bagian yang layak diperlihatkan yaitu telapak tangan dan wajah, sekaligus juga rambut dan kaki. 2). Konsekuensi hukum yang berkaitan dengan aurat menurut K.H. Bisri Musthofa yaitu: wajib ditutup dari pandangan orang lain kecuali terhadap orang-orang yang telah ditentukan oleh syariat, bahkan apabila wajah dan telapak tangan itu pun bisa menarik syahwat orang lain maka juga harus ditutup. Adapun M. Quraish Shihab lebih mempunyai toleransi kepada situasi dan kondisi yang berlaku pada lingkungan umat Islam, yaitu seluruh badan ditutup kecuali wajah dan telapak tangan sesuai teks al-Qur’an. Namun apabila dalam konteks kebutuhan seseorang dalam batas-batas yang dapat ditoleransi bagi pakaian wanita, itu juga tidak dapat dikatakan sebagai melanggar petunjuk agama. Karena batas-batas aurat tidak disebutkan secara spesifik dalam al-Quran. Kata Kunci: Aurat, Al-Ibriz, Al-Mishbah

Item Type: Skripsi
Subjects: Jurnal
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: 12301193047 ANIS HAMIDATUS ZAHRO
Date Deposited: 19 Oct 2023 02:16
Last Modified: 19 Oct 2023 02:16
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/40959

Actions (login required)

View Item View Item