GAYA BAHASA KOMUNIKASI DA’I PEDESAAN DAN PERKOTAAN

LAILATUL MUTHOHHAROH, 12311193028 (2023) GAYA BAHASA KOMUNIKASI DA’I PEDESAAN DAN PERKOTAAN. [ Skripsi ]

Text GAYA BAHASA KOMUNIKASI DA’I PEDESAAN DAN PERKOTAAN.pdf Restricted to Registered users only Download (693kB)

Abstract

Di era modern, aktivitas manusia semakin di pengaruhi oleh perkembangan teknologi. Bahkan aktivitas tersebut tidak hanya mengubah gaya hidup masyarakat perkotaan, tetapi juga daerah pedesaan. Bagi dunia dakwah, hal tersebut menjadi pekerjaan utama da’i dalam aktivitas dakwah yang dituntut bisa memenuhi kebutuhan mad’u. Apalagi dakwah dihadapkan pada dua situasi dengan kultur yang berbeda, yaitu daerah pedesaan dan perkotaan. Penelitian dengan judul “Gaya bahasa komunikasi da’i pedesaan dan perkotaan” ini bertujuan untuk mengungkap dua masalah utama, yaitu: bagaimana perbedaan gaya bahasa dai perkotaan dan pedesaan? Bagaimana respons masyarakat terhadap dai perkotaan dan pedesaan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian kualitatif dengan pendekatan sosio-fenomenologi ini menggunakan sumber primer yaitu: Kiai Imam Thohuri selaku da’i pedesaan dan Ustaz Adi Hidayat selaku da’i perkotaan. Sedangkan sumber sekundernya yaitu tulisan dan pendapat masyarakat yang berhubungan dengan dai tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, da’i pedesaan lebih menampakkan dakwah bil-ma’ruf (dakwah dengan menjunjung kearifan lokal, menghargai budaya dan tingkat sosial yang tinggi). Sedangkan dakwah di perkotaan yaitu dakwah bil-khoir (dakwah dengan bijak, perkataan dan narasi yang lugas dengan dalil yang jelas). Dari gaya dakwah tersebut, masyarakat merespons dengan beragam. Masyarakat pedesaan sangat menghargai dakwah yang disajikan secara ma’ruf dengan tidak menafikan dakwah bil-khoir. Sedangkan masyarakat perkotaan cenderung fokus pada dakwah bil-khoir. Kata kunci: dakwah, da’i pedesaan dan perkotaan, bil ma’ruf, bil khair.

Actions (login required)

View Item