MANAJEMEN PONDOK PESANTREN

Dr. Drs. H. Imam Saerozi, M.HI, 196407181992031001 (2023) MANAJEMEN PONDOK PESANTREN. EUREKA MEDIA AKSARA, Jawa Tengah. ISBN 978-623-120-012-9

[img] Text
23-12-43-EBOOK-Manajemen Pondok Pesantren.pdf

Download (1MB)

Abstract

Pesantren pada hakekatnya memiliki akar budaya yang sangat kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Islam. Karena secara historitas pesantren tidak hanya identik dengan makna ke-Islaman, terutama dalam kedudukannya sebagai lembaga pendidikan agama sekaligus berfungsi sebagai wahana sosialisasi nilai-nilai ajaran agama Islam, yakni sebagai lembaga sosial. Seiring dengan perkembangan waktu dinamika di dalam pesantren disebut sebagai sebuah budaya (sub kultural) yang memiliki karakteristik sendiri, tetapi juga membuka diri terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Di tempat seperti inilah biasanya para santri memperdalam bahasa Arab sebagai alat untuk memperdalam kitab-kitab kuning yang membahas tentang ilmu fiqh (hukum Islam), ushul fiqh (pengetahuan tentang sumber-sumber dan sistem yurisprudensi Islam), hadist, adab (sastra arab), tafsir, tauhid (teologi Islam), tarikh (sejarah Islam), tasawuf dan akhlak (etika Islam). Dari proses pembelajaran pesantren yang demikian, pesantren mempunyai peran strategis dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, terutama dalam bidang keagamaan. Pengajaran agama pesantren membawa pengaruh agamis yang menghasilkan lingkungan yang khas, disiplin dalam menegakkan shalat dan pelaksanaan kewajiban syari’at Islam lainnya. Pondok pesantren walaupun pada mulanya dibangun sebagai pusat spiritual, namun para pendirinya tidak lagi berpikiran secara absolut yang tidak menerima perkembangan dan tuntutan zaman, sehingga ketika dibutuhkan untuk membuat lembaga pendidikan formal, setingkat MI, MTs, atau MA, pondok pesantren segera mendirikan lembaga formal tersebut karena tuntutan masyarakat, dan tentu saja tetap di bawah naungan pondok pesantren. Sebagaimana institusi pendidikan keagamaan lain, pesantren juga tidak bisa kedap terhadap perubahan (change) dan pembaharuan (reform). Untuk tetap aktif, sudah barang tentu, lembaga pesantren harus melakukan serangkaian transformasi yang disebut dinamisasi dan modernisasi.

Item Type: Book
Subjects: Artikel Dosen
Manajemen > Pendidikan Islam
Pendidikan Islam > Pondok pesantren
Divisions: Karya Dosen
Depositing User: 196407181992031001 Dr. Drs. Imam Saerozi, M.H.I.
Date Deposited: 28 Dec 2023 01:33
Last Modified: 28 Dec 2023 01:33
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/42677

Actions (login required)

View Item View Item