TINJAUAN ANTROPOLOGI HUKUM TERHADAP PRAKTIK KAWIN PAKSA (Studi Kasus Kecamatan Bandung Tulungagung)

AHMAD ANDI KHOIRU HABIB, 12102193114 (2024) TINJAUAN ANTROPOLOGI HUKUM TERHADAP PRAKTIK KAWIN PAKSA (Studi Kasus Kecamatan Bandung Tulungagung). [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (955kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (547kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (869kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (796kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (958kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (956kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (501kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (483kB)

Abstract

Ahmad Andi Khoiru Habib, 12102193114, Tinjauan Antropologi Hukum Terhadap Praktik Kawin Paksa Pada Masyarakat Kecamatan Bandung Tulungagung, Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Pembimbing: Dr. Syahril Siddik, M.A. Kata Kunci: Perkawinan, Kawin Paksa, Wali Nikah, Hak Ijbar, Antropologi Hukum Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya praktik kawin paksa pada masyarakat Bandung kabupaten Tulungagung yang mana pada kenyataannya sebagian masyarakat masih ada yang menerapkan tradisi mengawinkan anaknya atau orang yang berada di bawah perwaliannya untuk dikawinkan bukan atas dasar kehendaknya, akan tetapi kehendak orang yang menjadi walinya. Seakan-akan anak tidak memiliki hak untuk memilih pasangan. Dalam hal ini faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab terjadinya kawin paksa. Tujuan pernikahan adalah untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrohmah. Guna terciptanya konsep tersebut, maka di dalam rumah tangga harus didasari dengan rasa cinta dan kasih serta kepercayaan antara pasangan. Dengan demikian, pernikahan yang terjadi itu harus atas dasar suka sama suka bukan adanya unsur keterpaksaan. Akan tetapi di dalam praktiknya masih banyak sekali masyarakat yang memaksa anaknya atau keluarganya untuk melakukan pernikahan tanpa dasar suka sama suka sehingga dalam mengarungi bahtera rumah tangga akan mudah sekali goyah dan perceraian biasanya merupakan hal yang sering terjadi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Apa latar belakang terjadinya praktik kawin paksa pada masyarakat Kecamatan Bandung Tulungagung. (2) Bagaimana praktik kawin paksa pada masyarakat Kecamatan Bandung Tulungagung ditinjau dari Antropologi Hukum. (3) Bagaimana dampak kawin paksa terhadap kehidupan rumah tangga pada masyarakat Kecamatan Bandung Tulungagung. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui latar belakang penyebab terjadinya praktik kawin paksa masih terjadi pada masyarakat Kecamatan Bandung Tulungagung. (2) Mengetahui praktik kawin paksa pada masyarakat Kecamatan Bandung Tulungagung ditinjau dari Antropologi Hukum. (3) Mengetahui dampak kawin paksa terhadap kehidupan rumah tangga pada masyarakat Kecamatan Bandung Tulungagung. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi lapangan yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian yang digunakan ialah berupa reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk pengecekan keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi. Hasil dari penelitian adalah: (1) Dalam praktiknya perkawinan kawin paksa pada masyarakat di Bandung Kabupaten Tulungagung masih sering terjadi. Hal tersebut menyebabkan konflik antara keluarga. Tetapi ada juga yang berjalan dengan baik dan menjadi keluarga bahagia. (2) Ditinjau dari Antropologi Hukum,hukum memiliki porsi sangat kuat dalam memposisikan produk hukumnya di dalam kondisi masyarakat yang berbeda-beda, dengan tujuan yang tidak lain dan tidak bukan adalah bagaimana hukum dapat diterima dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat, sehingga hukum menjadi control kehidupan yang efektif dan efisien. (3) Kekeliruan penempatan hak dan kewajiban yang dapat dijadikan sebagai faktor utama munculnya kawin paksa antara lain: kekeliruan dalam menempatkan hak dan kewajiban orang tua terhadap anak dan anak terhadap orang tuanya yang mana sering kali rancu dalam penerapannya, restu dijadikan sebagai kewajiban mutlak orang tua dalam menentukan pasangan anaknya, adanya pemikiran bahwa orang tua hanya akan memberikan yang terbaik bagi anaknya, kemudian nilai dan norma juga merupakan faktor penyebab adanya kawin paksa.

Item Type: Skripsi
Subjects: Hukum > Hukum Keluarga Islam
Peradilan Islam > Perkawinan
Divisions: Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: 12102193114 AHMAD ANDI KHOIRU HABIB
Date Deposited: 30 Jan 2024 06:54
Last Modified: 30 Jan 2024 06:54
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/43516

Actions (login required)

View Item View Item