DEWI FITRAH NURROHIM, 2821123004 (2016) TINJAUAN FIQH MUAMALAH TERHADAP JUAL BELI BUNGA UNTUK RITUAL KEAGAMAAN (STUDI KASUS DI KAWASAN WISATA MAKAM BUNG KARNO KOTA BLITAR). [ Skripsi ]
Text
BAGIAN DEPAN.pdf Download (1MB) |
||
Text
BAB I.pdf Download (263kB) |
||
Text
BAB II.pdf Download (381kB) |
||
|
Text
BAB III.pdf Download (160kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (209kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (173kB) | Preview |
|
|
Text
BAB VI.pdf Download (132kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (177kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Skripsi dengan judul Tinjauan Fiqh Muamalah terhadap Jual Beli Bunga untuk Ritual Keagamaan (Studi Kasus di Kawasan Wisata Makam Bung Karno Kota Blitar)” ini ditulis oleh Dewi Fitrah Nurrohim, NIM: 2821123004, Pembimbing Dr. H. Asmawi M. Ag. Kata Kunci: Fiqh Muamalah, Sistem Jual Beli Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena jual beli bunga yang digunakan untuk ziarah di Makam Bung Karno. Dimana kegiatan ziarah tersebut menggunakan bunga yang dibeli dari pedagang yang berada di pelataran makam. Ketidakjelasan hukum serta sistem jual beli yang digunakan untuk melakukan jual beli terhadap objek yang dimanfaatkan untuk ritual tersebut menjadikan hal yang menarik untuk diteliti. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimana sistem jual beli bunga di Kawasan Wisata Makam Bung Karno Kota Blitar? (2) Bagaimana sistem jual beli bunga untuk ritual keagamaan di Kawasan Wisata Makam Bung Karno Kota Blitar ditinjau dari fiqh muamalah? Skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dan dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Penulis menggunakan teknik deskriptif kualitatif yang menganalisis data tertulis maupun lisan tentang fenomena yang terjadi. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa transaksi jual beli bunga yang terjadi di Kawasan Wisata Makam Bung Karno adalah (1) Transaksi jual beli yang terjadi antara pedagang dan pembeli dilakukan atas dasar suka sama suka. Namun pada proses tawar menawar harga, terdapat unsur paksaan, yakni penetapan harga hanya dikuasai oleh salah satu pihak saja yaitu pedagang. Akan tetapi, paksaan tersebut tergolong paksaan yang tidak sempurna, karena tidak ada unsur ancaman keselamatan jiwa atau hilangnya anggota badan. Pada proses pembelian bunga, salah satu pihak tidak mengedepankan unsur keridhoan, sehingga pada akhirnya salah satu pihak merasa dirugikan atas perilaku pihak lain yang telah menetapkan harga terlebih dahulu. Dalam praktek jual beli bunga untuk ritual keagamaan tidak mengedepankan akad yang jelas, karena pada proses transaksinya antara pihak pedagang dengan pihak pembeli tidak melakukan kesepakatan yang jelas terhadap kualitas bunga yang diperjualbelikan dengan alasan pihak penjual mengedepankan unsur keuntungan dan karena objek yang diperjualbelikan merupakan suatu yang harus digunakan saat berziarah ke makam. (2) Dalam tinjauan fiqh muamalah, transaksi jual beli tersebut adalah sah. Karena telah memenuhi rukun dan syarat jual beli.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Ekonomi Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | 2821123004 DEWI FITRAH NURROHIM |
Date Deposited: | 29 Dec 2016 06:41 |
Last Modified: | 29 Dec 2016 06:41 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/4391 |
Actions (login required)
View Item |