STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS FUNGI MAKROSKOPIS DI KAWASAN WISATA TELAGA BURET KABUPATEN TULUNGAGUNG SEBAGAI BAHAN AJAR BERUPA BOOKLET

ERNI NOVITASARI, 12208183064 (2024) STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS FUNGI MAKROSKOPIS DI KAWASAN WISATA TELAGA BURET KABUPATEN TULUNGAGUNG SEBAGAI BAHAN AJAR BERUPA BOOKLET. [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (737kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (585kB) | Preview
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (314kB)
Preview	Text BAB I.pdf Download (523kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (756kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (864kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (237kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (484kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Studi Keanekaragaman Jenis Fungi Makroskopis di Kawasan Wisata Telaga Buret Kabupaten Tulungagung sebagai Bahan Ajar Berupa Booklet” ini ditulis oleh Erni Novitasari, NIM. 12208183064, pembimbing Arbaul Fauziah, M.Si Kata Kunci: Fungi Makroskopis, Wisata Telaga Buret, Booklet Keanekaragaman flora di Indonesia tidak lepas dari kekayaan hutan tropis dengan kondisi yang basah dan lembab. Kondisi lingkungan tersebut sesuai untuk perkembangan beranekaragam makhluk hidup. Salah satunya adalah fungi makrokopis. Lingkungan yang memiliki kelembaban tinggi, contohnya di Kawasan Wisata Telaga Buret Kabupaten Tulungagung. Fungi merupakan organisme yang memiliki banyak peran antara lain dalam bidang ekologis, bidang pangan, dan bidang kesehatan. Materi fungi dipelajari dalam mata kuliah botani di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Namun, selama proses pembelajaran, mahasiswa masih mengalami kesulitan. Berdasarkan observasi awal melalui penyebaran angket analisis kebutuhan kepada 45 mahasiswa tadris biologi Uiversitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang telah mengambil mata kuliah botani, sebanyak 78% menyatakan bahwa belum mengetahui keanekaragaman jenis fungi makroskopis, dikarenakan kurangnya bahan ajar yang mendukung dan kurang menarik. Selain itu, terdapat 100% mahasiswa mahasiswi setuju untuk dikembangkan bahan ajar booklet guna mendukung proses pembelajaran. Karena pentingnya pengembangan bahan ajar berupa booklet dan belum adanya penelitian fungi makroskopis di Kawasan Wisata Telaga Buret Kabupaten Tulungagung, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian fungi makroskopis di Kawasan Wisata Telaga Buret dan menyusun booklet sebagai bahan ajar tambahan pendukung proses pembelajaran mahasiswa terkait fungi makroskopis. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu: 1) Mendeskripsikan faktor abiotik di Kawasan Wisata Telaga Buret Kabupaten Tulungagung, 2) Mendeskripsikan jenis fungi makroskopis di Kawasan Wisata Telaga Buret Kabupaten Tulungagung, 3) Mendeskripsikan kelayakan dan hasil keterbacaan media booklet kenekaragaman jenis fungi makroskopis yang ada di Kawasan Wisata Telaga Buret Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini diawali dengan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui jenis fungi makroskopis yang ada di Kawasan Wisata Telaga Buret Kabupaten Tulungagung. Pada tahap ini dilakukan pengambilan sampel dengan menggunakan metode jelajah bebas pada keempat titik dimulai dari rute masuk kandang rusa, gazebo, bagian tengah, dan pusat danau. Selain itu, dilakukan pengukuran faktor abiotik meliputi suhu udara, kelembaban udara, kelembaban tanah, dan pH tanah. Setelah dilakukan penelitian tersebut, kemudian hasil penelitiannya dirangkum dalam booklet fungi makroskopis yang mana bookletnya dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE dengan melakukan lima tahapan yaitu analisis (analysis), perancangan (design),pengembangan (development), penerapan (implementation), dan penilaian (evaluation). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kawasan Wisata Telaga Buret Kabupaten Tulungagung diperoleh, 1) data keberadaan fungi makroskopis yang dipengaruhi oleh beberapa faktor abiotik yang meliputi suhu udara, kelembaban udara, kelembaban tanah, dan pH tanah. Jumlah suhu udara pada setiap lokasi, didapatkan berkisar 27,3oC-29oC dengan total 28,22oC. Kelembaban udara pada tiap lokasi berkisar antara 57-69 dengan total 61,44 pada keempat lokasi. Sedangkan kelembaban tanah pada tiap lokasi berkisar antara 5-6 dengan total di keempat lokasi yaitu sebesar 5,5. Adanya kelembaban menyebabkan hifa jamur dapat menyalur keatas permukaan substrat. Keasaman tanah (pH tanah) pada tiap lokasi berkisar 5-6 dengan total 5,83. Sehingga dapat dinyatakan bahwa lokasi tersebut memungkinkan fungi makrokopis dapat tumbuh dan berkembang. 2) diperoleh sebanyak 14 spesies fungi makroskopis dari 2 divisi yaitu divisi Basidiomycota dan Ascomycota. Sebanyak 14 spesies tersebut adalah Conocybe velutipes, Lentinus tigrinus, Cortinarius hesleri, Auricula nigricans, Daldinia concentrica, Fomitopsis pinicola, Clitopilus hopsonii, Xylaria polymorpha, Mycena niveipes, Pynoporus cynnabarinus, Ganoderma curtisii, Clitocybe acerba, Coprinopsis lagopus, dan Hygrophorus pudorinus. 3) Booklet Keanekaragaman Jenis Fungi Makroskopis di Kawasan Wisata Telaga Buret Kabupten Tulungagung dibuat berukuran A5 portrait dan didesain menggunakan aplikasi Canva. Buku booklet terdiri dari 49 halaman yang memuat informasi mengenai gambar, klasifikasi, dan penjelasan tentang keanekaragaman jenis fungi makroskopis yang telah ditemukan di Kawasan Wisata Telaga Buret Kabupaten Tulungagung. Booklet yang dikembangkan kemudian divalidasikan kepada ahli materi, ahli media dan uji keterbacaan mahasiswa mahasiswi Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang telah mengampu mata kuliah Botani Cryptogamae. Hasil dari validasi tersebut didapatkan presentase skor 86,6% dari ahli materi, 89,3% dari ahli media, 90% dari uji keterbacaan mahasiswa mahasiswi. Berdasarkan perolehan presentase skor tersebut, maka booklet keanekaragaman jenis fungi makroskopis di Kawasan Wisata Telaga Buret Kabupaten Tulungagung dinyatakan sangat valid.

Actions (login required)

View Item