WIDIA APRILIANI, 12201193014 (2024) IMPLEMENTASI BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS X DI MAN 1 TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]
Text
COVER.pdf Download (689kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (298kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (208kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (243kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (338kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (148kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (910kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (223kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (213kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (189kB) |
Abstract
Skripsi dengan judul “Implementasi Budaya Religius dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas X di MAN 1 Tulungagung” ini ditulis oleh WIDIA APRILIANI, NIM. 12201193014, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung yang dibimbing oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I Kata Kunci: Budaya Religius, Kecerdasan Emosional Penelitian ini dilatar belakangi oleh salah satu masalah yang sering terjadi dalam dunia pendidikan yaitu merebaknya kenakalan remaja seperti tawuran, membolos, pencurian, penyalah gunaan obat terlarang, dan perundungan yang menjadi perhatian khusus di kalangan masyarakat. Dimana sebagaian masyarakat berasumsi bahwa ada kesalahan dalam penerapan system pendidikan yang ada di Indonesia, yang menyebabkan perilaku siswa menyimpang dari norma-norma sosial. Berbagai masalah yang muncul menyebabkan dunia pendidikan kurang dalam membentuk kepribadian siswa karena di Indonesia cenderung kurang memperhatikan kecerdasan emosional siswa. Oleh sebab itu, perlu penguatan dan tindak lanjut dalam mewujudkan kecerdasan emosional. Salah satu caranya adalah menanamkan budaya religius di sekolah. Dimana budaya religius merupakan cara berfikir atau bertindak yang didasarkan atas nilai-nilai keberagamaan secara menyeluruh. Budaya religius memiliki peran penting dan menjadi salah satu upaya yang dapat dijadikan alternatif pendukung dalam penguatan dan menindak lanjuti kecerdasan emosional siswa. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti mengambil penelitian di MAN 1 Tulungagung sebagai objek penelitian yang menerapkan budaya religius kepada siswa. Untuk mendalami hal tersebut, peneliti merumuskan fokus penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimana penerapan budaya religius pada siswa kelas X di MAN 1 Tulungagung? 2) Bagaimana kecerdasan emosional siswa kelas X di MAN 1 Tulungagung? 3) Bagaimana dampak dari penerapan budaya religius dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa kelas X di MAN 1 Tulungagung? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan budaya religius, kondisi kecerdasan emosional siswa, dan dampak dari penerapan budaya religius dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa khususnya pada kelas X. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian case study dan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun metode yang dipakai dalam penelitian adalah observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Didalam pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan keikutsertaan, ketentuan pengamatan, triangulasi, dan pemeriksaan sejawat. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui: 1) Budaya religius yang diterapkan pada siswa kelas X di MAN 1 Tulungagung terbagi menjadi kegiatan harian (membaca Al-Qur’an, Asmaul Husna, dan shalawat Nariyah di pagi hari, shalat Dhuha dan shalat Dhuhur berjamaah), mingguan (program Tahfidzul Qur’an dan kegiatan hafalan surah-surah pendek serta doa sehari-hari dan shalawat nabi), bulanan (Tahsin Al-Qur’an dan kajian kitab kuning Fiqih Fathul Qorib), tahunan (PHBI, pondok Ramadhan dan manasik haji), dan secara incidental (Istighasah). Ada juga budaya religius 5S yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun. Dalam penerapan budaya religius siswa kelas X dilaksanakan melalui pembiasaan-pembiasaan yang sudah dilakukan dan keteladanan para guru terkait sikap kedisplinan yang diterapkan di dalam madrasah. 2) Kecerdasan emosional siswa kelas X di MAN 1 Tulungagung bisa dikatakan baik akan tetapi terdapat beberapa hal yang menghambat jalannya proses tersebut antara lain: Efek pandemi corona yang menyebabkan siswa tidak bisa bersosialisasi secara baik dengan temannya, siswa menjadi mudah tersinggung dengan perlakuan temannya, dan siswa yang secara emosionalnya belum terbiasa dengan lingkungan setelah pandemi corona. Untuk kecerdasan emosional siswa kelas X di MAN 1 Tulungagung yang lebih menonjol adalah mengelola emosi dan memotivasi diri sendiri. 3) Dampak dari penerapan budaya religius dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa kelas X di MAN 1 Tulungagung: Terwujudnya siswa yang berakhlak baik terhadap guru dan teman, terwujudnya siswa yang disiplin dan menaati peraturan, terwujudnya siswa yang berperilaku jujur serta tanggung jawab, terbentuknya rasa sabar dikarenakan hati yang tenang.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Pendidikan Islam > Madrasah aliyah Pendidikan > Media Pembelajaran Pendidikan > Pembelajaran |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | 12201193014 WIDIA APRILIANI |
Date Deposited: | 29 Feb 2024 06:47 |
Last Modified: | 29 Feb 2024 06:47 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/43936 |
Actions (login required)
View Item |