NU DAN FILANTROPI ISLAM (Potret Aktivisme Filantropi Nahdlatul Ulama, Modernisasi dan Perkembangannya di Indonesia)

SOFUAN JAUHARI, 12602195007 (2024) NU DAN FILANTROPI ISLAM (Potret Aktivisme Filantropi Nahdlatul Ulama, Modernisasi dan Perkembangannya di Indonesia). [ Disertasi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (980kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (274kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (305kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (290kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (713kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (897kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (658kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (739kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (230kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (560kB)

Abstract

Disertasi dengan judul “NU DAN FILANTROPI ISLAM: Potret Aktivisme Filantropi Nahdlatul Ulama, Modernisasi dan Perkembangannya di Indonesia” ditulis oleh Sofuan Jauhari dengan Promotor Prof. Dr. H. Mujamil Qomar, M.Ag dan Dr. H. Asmawi, M.Ag. Kata Kunci: Nahdlatul Ulama, Aktivisme Filantropi Islam, Islam Tradisionalis, Modernisasi, dan Gerakan Koin Nahdlatul Ulama Berdasarkan survei dari Charities Aid Foundation pada tahun 2018, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia. Hal ini mencerminkan peningkatan aktivisme filantropi Islam, yang ditandai oleh penyaluran sumber daya dengan lebih besar, lebih bijak, dan modernisasi kelembagaan dalam aktivisme filantropi Islam di Indonesia. Nahdlatul Ulama, sebagai kelompok Islam tradisionalis dengan pengikut terbanyak di Indonesia, dihadapkan pada tuntutan untuk berperan aktif di tengah arus perkembangan zaman dan perubahan sosial yang terjadi. Semangat Nahdhatut Tujjar, yang awalnya didirikan untuk mendorong kemandirian dan kesejahteraan umat agar tidak terus-menerus menggantungkan perekonomiannya pada tekanan kekuasaan kolonialisme, menjadi salah satu pendorong utama modernisasi aktivisme filantropi Nahdlatul Ulama. Lambat laun, semangat ini mulai menjadi nyata, dan salah satu contohnya adalah kemunculan pola aktivisme filantropi Nahdlatul Ulama melalui Gerakan Koin Nahdlatul Ulama. Gerakan ini berhasil mengumpulkan jumlah yang signifikan, dalam miliaran rupiah, yang dialokasikan untuk pembangunan sosial melalui upaya mencapai kemandirian ekonomi dengan tujuan mewujudkan kesejahteraan umat. Dalam konteks penelitian yang diuraikan, muncul beberapa pertanyaan penelitian yang perlu dijawab. Pertama, bagaimana potret aktivisme filantropi Nahdlatul Ulama di Indonesia? Kedua, bagaimana modernisasi aktivisme filantropi Nahdlatul Ulama di Indonesia? Ketiga, bagaimana perkembangan aktivisme filantropi Nahdlatul Ulama melalui Gerakan Koin NU di Indonesia? Penelitian ini termasuk dalam jenis library research (penelitian pustaka) dengan pendekatan penelitian sejarah ala Gilbert J. Garraghan. Untuk melengkapi data penelitian, penulis menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder yang relevan dengan pembahasan aktivisme filantropi Islam secara umum. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode analisis isi (content analysis) dengan mengikuti konsep teori analisis isi model Philip Mayring. Selain itu, teknik keabsahan data akan mengacu pada kritik sumber model Gilbert J. Garraghan untuk memastikan integritas dan keandalan data yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka didapatkan beberapa kesimpulan di antaranya adalah: (1) Potret aktivisme filantropi Nahdlatul Ulama di Indonesia memiliki ciri khas yang kuat dalam mempertahankan nilai-nilai tradisi dan praktik Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah. Aktivisme filantropi Nahdlatul Ulama di Indonesia diintegrasikan ke dalam struktur tradisi keagamaan dan keilmuan Nahdlatul Ulama melalui pergerakan yang dinamis, menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan perubahan sosial dalam masyarakat. (2) Modernisasi aktivisme filantropi Nahdlatul Ulama di Indonesia melibatkan upaya adaptasi terhadap perubahan sosial dan lingkungan yang lebih dinamis, mencakup penggunaan teknologi informasi, manajemen yang lebih efisien, dan strategi pengorganisasian yang lebih baik. Dengan modernisasi, aktivisme filantropi Nahdlatul Ulama dapat lebih efektif dan dapat memberi dampak yang lebih luas dalam masyarakat. Prinsip modernisasi aktivisme filantropi Nahdlatul Ulama diaplikasikan dalam bingkai kaidah “al-muhafadotu ‘ala al-qodim as solih wa al-akhdhu bi al-jadid al-aslah.” (melestarikan kebaikan yang lama, dan mengakomodir kebaikan baru yang lebih baik). (3) Perkembangan aktivisme filantropi Nahdlatul Ulama melalui Gerakan Koin NU di Indonesia dilakukan dengan memanfaatkan potensi uang receh untuk mengumpulkan sumber daya yang signifikan bagi jam’iyyah dengan memaksimalkan potensi keberjamaahan warga NU yang berjumlah besar. Gerakan Koin NU mencerminkan perkembangan aktivisme filantropi Nahdlatul Ulama di Indonesia yang inklusif, partisipatif, dan efektif, yang dilakukan dengan melakukan pengorganisasian melalui penerapan sistem dan manajemen modern yang baik untuk menciptakan kemandirian ekonomi dan pembangunan sosial dalam rangka mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial.

Item Type: Disertasi
Subjects: Kesejahteraan Sosial
Keuangan Islam
Nahdlatul Ulama
Pengembangan Masyarakat Islam
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Studi Islam Interdisipliner
Depositing User: 12602195007 SOFUAN JAUHARI
Date Deposited: 13 Mar 2024 08:03
Last Modified: 13 Mar 2024 08:03
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/44091

Actions (login required)

View Item View Item