KESEHATAN MENTAL SISWA SMPN 1 REJOTANGAN YANG MENGALAMI PERCERAIAN ORANG TUA DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

TITAN PANJALU, 12306193139 (2024) KESEHATAN MENTAL SISWA SMPN 1 REJOTANGAN YANG MENGALAMI PERCERAIAN ORANG TUA DITINJAU DARI JENIS KELAMIN. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (949kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (384kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (235kB) | Preview
[img] Text
BAB I.pdf

Download (289kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (536kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (418kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (214kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (330kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (105kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (244kB) | Preview

Abstract

TITAN PANJALU, NIM 12306193139. “Kesehatan Mental Siswa SMPN 1 Rejotangan Yang Mengalami Perceraian Orang Tua Ditinjau dari Jenis Kelamin”. Skripsi, Bimbingan konseling Islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Program Sarjana Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Dibimbing oleh Febranti Putri Navion, M.Pd. Kata Kunci: Kesehatan Mental, Perceraian Orang Tua, Remaja Awal, Jenis Kelamin. Siswa perlu memiliki kesehatan mental yang baik karena orang yang sehat secara mental akan terlindungi dari gangguan jiwa, baik dari segi neurosa (gangguan jiwa) atau psikosa (penyakit jiwa), sanggup menyesuaikan diri, sanggup memanfaatkan potensi diri dengan maksimal dan bisa mencapai kebahagiaan pribadi dan orang lain. Namun pada kenyataannya indeks kesehatan mental pada anak dan remaja di SMPN 1 Rejotangan tidak seperti harapannya, ditandai dengan adanya siswa-siswa yang memunculkan perilaku-perilaku yang mengindikasikan kesehatan mental yang kurang baik seperti datang terlambat, tidak memakai atribut lengkap, sering membolos kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungannya dan banyak dari mereka berasal dari keluarga yang telah bercerai. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesehatan mental siswa SMPN 1 Rejotangan yang mengalami perceraian orang tua dan mengetahui perbedaan kesehatan mental antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode survei. Populasi pada penelitian ini yaitu siswa SMPN 1 Rejotangan yang orang tuanya mengalami perceraian hidup berjumlah 54 siswa dengan teknik pengambilan sampel berupa total sampling. Data penelitian diperoleh dari hasil penyebaran angket kesehatan mental siswa pada sampel penelitian. Analsisi data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan komparatif (independent sample t-test). Hasil analisis data menunjukkan siswa SMPN 1 Rejotangan yang mengalami perceraian orang tua memiliki kesehatan mental dengan kategori sedang dengan mean 62,68. Terdapat perbedaan kesehatan mental antara siswa laki-laki yang lebih tinggi daripada siswi perempuan dengan bukti hasil uji Independent Sample t-test laki-laki yang memiliki rata-rata= 65,43, dengan std. Deviation 6,1514 dibandingkan perempuan yang memiliki rata-rata= 59,25, dengan std. Deviation 7,7921, dan nilai t = 3,260 dan nilai sig. (2-tailed) 0,002<0,05 atau nilai sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang berarti adanya perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental siswa SMPN 1 Rejotangan yang mengalami perceraian orang tua termasuk dalam kategori sedang dan terdapat perbedaan yang signifikan terkait kesehatan mental antara siswa laki-laki yang lebih tinggi daripada siswi perempuan.

Item Type: Skripsi
Subjects: Bimbingan dan Konseling Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Bimbingan Penyuluhan Islam
Depositing User: 12306193139 TITAN PANJALU
Date Deposited: 22 Apr 2024 01:27
Last Modified: 22 Apr 2024 01:27
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/44539

Actions (login required)

View Item View Item