ANALISIS SEMIOTIKA KIDUNG JULA-JULI DALAM KESENIAN LUDRUK KARYA BUDAYA

AHMAD MIFTAKUL HUDA, 12302193002 (2024) ANALISIS SEMIOTIKA KIDUNG JULA-JULI DALAM KESENIAN LUDRUK KARYA BUDAYA. [ Skripsi ]

Text Ahmad Miftah Analisis Semiotika Kidung Jula-Juli Dalam Kesenian Ludruk Karya Budaya (2).pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

Artikel ini menarasikan makna yang terdapat dalam kidung jula-juli. Arti jula-juli sendiri yaitu tembang atau irama gending khas Jawa Timur yang lucu, unik, mengeritik dan memberi nasehat. Tembang ini biasanya dilantunkan pada kesenian ludruk khususnya ludruk karya budaya yang ada di Mojokerto. Karya budaya sendiri lahir pada tahun 1969 yang didirikan oleh Cak Bantu. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam terkait dengan makna yang terdapat dalam kidungan jula-juli, dan mendalami sejarah berdirinya ludruk karya budaya. Berdasarkan latar belakang tersebut menimbulkan pertanyaan riset sebagai berikut: pertama, bagaimana sejarah berdirinya ludruk karya budaya? Kedua, bagaimana makna dan pesan yang terkandung dalam kidungan jula-juli? Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif yang data-datanya diperoleh dari etnografi. Sedangkan teori yang digunakan untuk menganalisis makna yang terkandung dalam jula-juli yaitu semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian ini yaitu kidungan bukan sekedar lantunan tembang yang bersenandung dengan indah, melainkan juga bentuk ide, gagasan dan wacana semata. Hal ini, bisa dilihat dari makna yang mengandung unsur nasehat, kritik, dan edukasi. Selanjutnya kajian semiotika Roland Barthes dalam kidungan ini dapat di identifikasi melalui makan denotasi, konotasi dan mitos. Sehingga bisa memperkuat makna yang terkandung dalam kidung jula-juli secara teoritis. Kata Kunci: ludruk karya budaya, semiotika, kidungan Jula-juli.

Actions (login required)

View Item