Tradisi Nyadran Dalam Upaya Mempertahankan Kearifan Lokal

Ani Rahayu Setiani, 12302193019 (2024) Tradisi Nyadran Dalam Upaya Mempertahankan Kearifan Lokal. [ Skripsi ]

Text TRADISI NYADRAN DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN KEARIFAN LOKAL.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

Tradisi nyadran merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sawentar sebelum menggelar acara pernikahan. Tradisi ini dilakukan di makam cikal bakal atau danyangan pada waktu siang atau sore hari. Masyarakat Desa Sawentar tetap mempertahankan dan melaksanakan ritual tersebut karena merupakan bentuk kearifan lokal bangsa Indonesia. Tradisi nyadran ini merupakan tradisi yang telah dilaksanakan secara turun temurun dari dulu hingga saat ini. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan tradisi nyadran dan makna yang terkandung dalam tradisi nyadran. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi Alferd Schutz. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Alferd Schutz mengelompokkan dua tipe motif untuk menjelaskan seluruh perbuatan seseorang, yaitu motif tujuan “in order to motive” dan motif karena “because motive”. Hasil penelitian menjelaskan bahwa keunikan tradisi nyadran dalam proses pelaksanaan tardisi nyadran dilakukan di makam cikal bakal dan dihadiri oleh beberapa tetangga serta kerabatnya. Keunikan dari tradisi ini tujuan utama dari tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada roh leluhur atau nenek moyang. Uniknya lagi upacara nyadran menyajikan berbagai macam makanan dan minuman sebagai persembahan kepada roh nenek moyang. Makna yang terkandung dalam tardisi nyadran adalah rasa syukur, penghormatan terhadap leluhur, dan kebersamaan dalam masyarakat.

Actions (login required)

View Item